Selain itu Komnas HAM juga meminta keterangan pada saksi-saksi korban yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan, BPBD Kota Malang, BPBD Kabupaten Malang dan BPBD Batu, Ketua Pelaksana dan Security Officer pada saat pertandingan berlangsung.
"Berdasarkan kejadian tersebut, berdasarkan amanat Pasal 89 ayat 3 nomor Undang-undang Nomor 39 tahun 1.999 tentang Hak Asasi Manusia."
Baca juga: Hasil Investigasi Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan: Temukan Barang Bukti hingga Video Eksklusif
"Sebagai bentuk respon cepat Komnas HAM melakukan serangkaian proses awal pemantauan dan penyelidikan atas tragedi kemanusiaan tragedi Kanjuruhan yang dilaksanakan 2-10 Oktober 2022," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dikutip dari Facebook Tribunnews.com.
Temukan Obat Ternak Sapi
Komnas HAM memastikan cairan yang ditemukannya di Kanjuruhan ternyata bukan minuman keras (miras), tetapi obat untuk ternak sapi.
Komisioner Bidang Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, cairan yang dimasukkan ke dalam botol plastik berbagai varian warna itu bukanlah minuman keras.
Cairan tersebut, kata Anam, adalah obat untuk ternak sapi yang dibuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Memang itu (produk) UMKM, semacam UMKM gitu, (mereka) memproduksi untuk pengobatan sapi," kata Anam, Rabu (12/10/2022) dikutip dari Tribunnews.com.
Cairan obat untuk ternak sapi itu, lanjut Anam, ditemukan di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Malang, yang berada satu kawasan dengan Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca juga: Setelah Komnas HAM, Hari Ini Giliran LPSK Sampaikan Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Publik
Sengaja Dititipkan
Anam menjelaskan dua kardus itu memang sengaja dititipkan pihak UMKM untuk nantinya akan diedarkan ke Jakarta.
"Ya itu ada pemesanan ada pemesanan ada komunikasi soal pemesanan dan mau dikembangkan soal usahanya," jelas Anam.
Kendati demikian, untuk memperdalam dugaan, saat ini keseluruhan cairan itu sudah diserahkan ke Laboratorium Forensik untuk nantinya didalami kandungan serta manfaatnya.
"Ya kalau yang dimaksud teman-teman itu soal yang di kardus dua kardus itu yang sekarang di labfor kami juga menelusurinya," kata Anam.