Sepatu Berserakan
Komnas HAM juga menemukan banyak hal, termasuk sepatu yang berserakan usai tragedi Kanjuruhan Malang.
Anam mengatakan sepatu-sepatu tersebut merupakan sisa-sisa bekas lemparan yang tertinggal di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Kami juga heran kok banyak sepatunya tertinggal di dalam stadion, ternyata itu, lempar pakai sepatu,” kata kata Anam.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebutkan bahwa sepatu yang berserakan itu sengaja digunakan untuk dilemparkan ke arah lapangan.
Para penonton nekat menunjukkan perlawanan kepada aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke arah tribun.
“Senjata untuk melawan sebetulnya. Ketidakberdayaan itu, sehingga sepatu yang dipakai,” kata Beka.
Baca juga: Lebih Dari 100 Korban Kanjuruhan Mengadu ke Posko, Sebagian Alami Sesak Nafas dan Sakit Tenggorokan
Kisruh Karena Gas Air Mata
Lebih lanjut, Anam mengatakan kekisruhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan disebabkan karena berawal dari tembakan gas air mata ke tribun penonton.
“Kami sampai detik ini mengatakan bahwa pemicu dari jatuhnya banyak korban adalah gas air mata. Khususnya gas airmata yang ditembakkan ke tribun,” jelas Anam.
Temuan Komnas HAM, tembakan gas air mata Pdilakukan pertama kali pukul 22.08 WIB ke arah Tribun Selatan.
Atau sekitar 20 menit setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya selesai.
Data tersebut berdasarkan penyelidikan dan pemantuan Komnas HAM terhadap Tragedi Kanjuruhan yang dilakukan sejak 2 Oktober 2022.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rizki Sandi Saputra/Theresia Felisiani)