Tiba di Biro Provost, Reza mengatakan kepada petugas jaga bahwa dirinya diminta ajudan Ferdy Sambo untuk ke Provost.
Sempat menunggu, Reza akhirnya diminta ke sebuah ruangan dan disitu bertemu dengan Brigjen Benny Ali yang saat itu menjabat sebagai Karo Provos Div Propam.
"Di situ, Pak Benny Ali menanyakan terlebih dahulu apakah saya adik kandung dari almarhum, adik kandung dari Nofriansyah Yosua. Saya bilang, 'Siap, iya Jenderal," kata Reza.
Setelah itu, Benny Ali kemudian mengatakan bahwa kakak Reza, Brigadir J, telah meninggal.
Mendengar perkataan Benny, Reza pun terkejut.
Benny Ali kemudian menceritakan kronologi meninggalnya Brigadir J versi rekayasa Ferdy Sambo yang kemudian pada akhirnya terbongkar.
Mendengar cerita kronologi yang disampaikan Benny Ali, Reza mengaku hanya terdiam.
Benny Ali kemudian mengatakan jenazah Brigadir J akan segera dibawa ke RS Polri Kramat Djati.
"Saat ini Abang kamu akan dibawa ke RS Kramat djati untuk dilakukan autopsi, dan kamu nanti bisa ke RS Kramat Djati juga untuk melihat Abang kamu," kata Reza menirukan ucapan Benny Ali.
Benny Ali kemudian meninggalkan Reza dan meminta Reza menunggu.
Sekitar setengah jam kemudian, Reza diminta masuk lagi ke sebuah ruangan.
Di ruangan itu, kata Reza, ada sejumlah pejabat Polri mulai dari Brigjen Benny Ali, Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kombes Leonardo Simatupang.
Di ruangan itu, Reza kembali diceritakan kronologi meninggalnya Yosua versi rekayasa.
Kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, Reza berangkat ke RS Polri Kramat Djati.