News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenag: Tokoh dan Agama Punya Peran Sentral dalam Pembangunan Nasional, Contohnya Tekan Kemiskinan

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Annual Forum on Religion and Sustainable Development 2022 di Badung, Bali, Selasa (1/11/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan agama dan tokoh agama punya peran sentral dalam pencapaian pembangunan nasional berkelanjutan.

Salah satu contohnya adalah terkait pengurangan kemiskinan, di mana dalam agama Islam melalui zakat, wakaf, infak dan sadaqah.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin dalam acara International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Annual Forum on Religion and Sustainable Development 2022 di Badung, Bali, Selasa (1/11/2022).

“Kami ambil contoh tentang kemiskinan, reducing poverty di mana agama serta tokoh agama misalnya dalam konteks Islam, ada namanya zakat, wakaf, infak, sadaqah,” kata Kamaruddin dalam keterangannya.

Kamaruddin menjelaskan jutaan masyarakat golongan kurang mampu banyak terbantu dari dana zakat, wakaf, infak dan sadaqah.

Selain agama, hal lain yang punya peran dalam pengurangan angka kemiskinan adalah gender hingga politik.

Ia mengatakan berbagai program pemerintah meliputi peningkatan kualitas pendidikan, kesetaraan gender, penanganan pandemi Covid-19, penurunan stunting, pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan, agama dan tokoh agama terbukti jadi instrumen dalam pembangunan berkelanjutan.

Kemenag sendiri saat ini memiliki 50.262 Penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia yang secara rutin menyampaikan bimbingan keagamaan dan kebangsaan kepada masyarakat.

"Penyuluh agama juga menjadi instrumen dalam menyampaikan berbagai program pemerintah dengan bahasa agama. Mereka merupakan tokoh yang disegani sekaligus dirujuk di komunitasnya," kata Kamaruddin.

Adapun dalam kegiatan ini, pemerintah Indonesia kata dia, akan bekerja sama dengan tokoh agama berbagai negara untuk menangani krisis dunia yang diakibatkan oleh beragam persoalan mulai dari pandemi Covid-19, turunnya ekonomi hingga invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Kemenag: Daftar Tunggu Haji Selalu Bergerak Dinamis

“Ini 145 peserta dari 50 negara dunia dapat kita sharing pengalaman, sharing pendapat dan juga sharing dalam pembangunan agama yang menjadi kontribusi Indonesia yang tengah merancang RPJMN, rencana pembangunan jangka menengah nasional,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini