TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta ketua majelis hakim, Achmad Suhel untuk menetapkan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Kodir lantaran pernyataannya dinilai berbeda dengan berita acara pemeriksaan (BAP).
Permintaan ini berawal ketika JPU menilai adanya perbedaan ketika BAP Kodir tertulis bahwa dirinya tidak diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menghubungi eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit.
Kendati begitu, Kodir menceritakan dirinya tetap berinisiatif menghubungi Ridwan Soplanit melalui sopirnya.
Padahal, menurut BAP Kodir, yang diperintah Ferdy Sambo adalah ajudan Ferdy Sambo, Prayogi Iktara.
Bahkan perintah tersebut bukanlah untuk menghubungi AKBP Ridwan Soplanit tetapi untuk mencari ambulans usai Brigadir J dieksekusi.
“Saudara kan tidak diperintahkan. Yang diperintahkan itu si Yogi. Itupun untuk menghubungi ambulans dan Polres Jakarta Selatan. Kenapa tiba-tiba saudara ke rumah Kasat (Reskrim Metro Jakarta Selatan) itu?” kata JPU.
Baca juga: Ridwan Soplanit Temukan Dua Titik CCTV di Rumah Dinas, Ferdy Sambo: Sudah Rusak
Namun pada saat persidangan, Kodir justru menyebut dirinya diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menghubungi sopir AKBP Ridwan Soplanit.
“Seinget saya diperintah pak,” kata Kodir.
Selanjutnya, terkait keterangan perintah Ferdy Sambo itu, JPU menanyakan alasan Kodir tidak menuangkannya di BAP dirinya.
Lalu, JPU pun meminta kepada Achmad selaku Ketua Majelis Hakim untuk menetapkan Kodir menjadi tersangka baru dalam kasus ini.
“Saudara majelis hakim, karena kami melihat dan menilai saksi ini sudah berbelit-belit dan berbohong, supaya kiranya majelis hakim mengeluarkan penetapan saksi ini menjadi tersangka,” pinta JPU kepada Achmad.
Namun, Achmad tidak serta-merta langsung mengabulkan permintaan JPU tersebut.
Dia pun meminta Kodir untuk menjelaskan kembali terkait perintah Ferdy Sambo tersebut.
Baca juga: ART Ferdy Sambo, Kodir Kena Cecar Jaksa dan Hakim karena Diyakini Berbohong dalam Sidang soal CCTV
Selanjutnya Kodir pun menjelaskan bahwa dirinya bersama dengan ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer dan Prayogi Iktara untuk mencari ambulans dan pihak Polres Metro Jakarta Selatan.