Pengakuan Ridwan, saat itu FS menghubungi sopir pribadinya sekitar pukul 17.35 WIB meminta menghadap Kadiv Propam di rumah dinasnya.
Pihaknya pun langsung mendatangi rumah dinas FS yang lokasinya bersebelahan dengan rumahnya.
Di sana, dirinya langsung bertemu FS yang sedang berada di garasi.
"Pak Kadiv Propam manggil saya 'kasat sini kamu' lalu berjalan masuk ke dalam rumah," kata Ridwan.
Baca juga: Ridwan Soplanit Dibentak Anak Buah Ferdy Sambo saat Larang Amankan Senpi Pembunuhan Brigadir Yosua
Ridwan menyatakan saat itu dirinya melihat bahwa wajah FS tampak murung.
Namun, saat itu dirinya masih belum mengetahui adanya kejadian tewasnya Brigadir J.
"Saat itu beliau mengarahkan lewat garasi. Saat itu saya lihat Pak FS itu mukanya sedikit murung," jelas Ridwan.
Tak hanya Sambo, Ridwan menyaksikan ada empat orang lainnya saat dirinya tiba di rumah dinas di antaranya Adzan Romer, Bharada E, Prayogi dan Kuat Maruf.
Kata Ridwan, mereka semua dalam kondisi tegang berdiri dan terdiam setibanya dirinya di dalam rumah dinas FS.
"Saya lihat sepintas tapi semuanya dalam posisi tegang. Terpaku tidak dengan posisi santai semua dalam posisi berdiri. Jadi tidak santai dengan gaya gaya lain saya lihat diam semua," ungkap Ridwan.
Ridwan menyatakan dirinya merasa ada yang tidak beres dan kemudian melihat jenazah Brigadir J dalam kondisi tertelungkup.
"Saya lihat sudah ada Josua sudah tergeletak di bawah. Posisinya tertelungkup menghadap ke lantai," jelas Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan kemudian menyatakan FS bilang bahwa jenazah yang tergeletak itu merupakan ajudannya Brigadir J akibat insiden tembak menembak.
"Saat itu beliau menyampaikan ada tembak menembak antara anggota saya yang bekerja sama beliau yang menembak dari atas itu Richard dan yang tergeletak itu Josua," bebernya.
Baca juga: Pengakuan Kodir ART Ferdy Sambo: Buang Darah Brigadir J ke Kamar Mandi, Sempat Lapor soal CCTV Mati
Ridwan mengaku pihaknya juga melihat adanya pecahan kaca hingga beberapa lubang di dinding dan tangga.
Selain itu, dirinya juga melihat senjata dan peluru yang tergeletak.
"Saya ada mayat pecahan kaca retakan cermin kemudian ada tembakan di beberapa lubang pada dinding di tangga. Ada selongsong peluru dan senjata yang tergeletak ada satu senjata," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)