Tak hanya itu, Ketua Dewan Pengarah BRIN ini juga menyebut bahwa Gerakan Non-Blok telah mengubah sebuah gambaran landscape sistem internasional.
Di mana, perubahan fundamental terjadi, ketika atas nama kemerdekaan bangsa-bangsa, Gerakan Non-Blok menyatukan bangsa-bangsa berhaluan progresif, untuk berdaulat dan berani keluar dari kepungan kedua blok raksasa yang pada waktu itu saling bertikai, yakni yang disebut Blok Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat, dan Blok Timur di bawah pimpinan Uni Soviet.
Dan pandangan bangsa-bangsa Asia-Afrika, baik Blok Barat maupun Blok Timur, keduanya selalu terus mengandung benih-benih kolonialisme, dan imperialisme, sebagai hal yang paling ditentang eksistensinya di dalam Konferensi Asia Afrika.
"Setelah Konferensi Asia Afrika, kalau kita tahu dan lihat dari dokumentasi yang ada, maka begitu banyak negara-negara di Asia-Afrika yang segera bisa merdeka," ungkapnya.
Maka dari itu, perjuangan untuk terus mengawal kembali gerakan Non-Blok ini menjadi pekerjaan rumah di kemudian hari.
"Karena itulah Gerakan Non Blok benar-benar menjadi motor perubahan wajah dunia dari bi-polar menjadi multipolar," jelas Megawati. (Tribun Network/ Yuda).