TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan vaksinasi Covid-19 penguat atau booster kedua yang dilakukan di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, (24/11/2022).
Presiden Jokowi menggunakan vaksin Indovac untuk vaksinasi Covid-19 penguat yang kedua tersebut.
“Kemudian vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu vaksin Indovac. Produk 100 persen dalam negeri,” kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dengan ditambah dosis tambahan atau booster.
"Pada pagi hari ini saya tadi baru saja divaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat utamanya tenaga kesehatan, utamanya lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat," ujar Presiden.
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Vaksin Indovac telah terbukti ampuh dalam menghadapai Covid-19.
"Jangan lupa booster-nya pakai IndoVac, karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dengan produksi luar negeri," ujar Menkes.
Baca juga: Syarat Beli Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru, Penumpang Wajib Vaksin Booster
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan vaksin Covid-19 buatan Indonesia, Indovac di Bandung, Jawa Barat pada Kamis, (13/10/2022).
Vaksin tersebut diproduksi oleh BUMN yakni PT Bio Farma.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya luncurkan vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma Bandung,” kata Jokowi.
Presiden mengatakan PT Bio Farma bisa memproduksi vaksin sebanyak 20 juta dosis pada tahun ini.
Jumlah produksi pertahunnya bisa bertambah hingga 120 juta dosis vaksin.
“Tadi pak Dirut (PT Biofarma) menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin,” kata Presiden.
Presiden meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus mendorong PT Bio Farma memproduksi vaksin. Sehingga, kebutuhan vaksin di Indonesia dapat dipenuhi secara mandiri.
“Sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian berdikari betul dalam urusan vaksin,” pungkasnya.