Johanis memang memiliki darah Sang Torayan.
"Almarhum bapak saya itu, dikuburkan di kampung kecil di Sa’dan," ujarnya merujuk nama kecamatan tua di kawasan pegunungan utara Toraja.
Baca juga: Komitmen Johanis Tanak Usai Dilantik Sebagai Wakil Ketua KPK
Ayahnya Jusuf Ta’nak, seorang Brimob, pasukan elite Polri yang ditugaskan di pedalaman Poso, daerah konflik SARA di Sulawesi Tengah.
Ayahnya pensiun dengan pangkat terakhir, bintara senior, Pembantu Letnan Satu.
Ayahnya lahir dan besar di Sangka’ropi, Sa’dan.
Sedangkan ibunya, Thabita Sili berasal dari Lembang To’yasa Akung, Kecamatan Bangkelekila, juga di utara Toraja.
kedua orangtua Johanis ingin anaknya berpendidikan tinggi. Sebelas saudaranya, meraih gelar sarjana.
"Setelah bapak pensiun, dan tinggal di Makassar, hampir setiap tahun kami bersaudara pulang kampung."
Tentang namanya, Johanis juga bersemangat memberi semacam klarifikasi.
"Nama saya itu sebenarnya bukan Tanak. Asli pemberian orangtua itu Ta’na, ada koma atas di tengah," ujarnya.
Makna nama itu adalah bibit beras yang baru disemaikan dan siap tanam.
"Itu nama asli saya dari Bapak, tapi mungkin waktu SD, guru mau gampang jadi ditulis Tanak saja. Jadilah akhirnya itu yang dipakai resmi sampai sekarang."
Di kampung halaman ayahnya di Sa’dan, keluarga Jusuf Ta’na kini membangun kembali lembang dan tongkonan.
"Kami baru bangun Alang (lumbung padi) kecil. Kami mau bangun Tongkonan besar, tapi lahannya kecil,” ujarnya.