News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Semeru

Update BNPB: Warga Mengungsi akibat Erupsi Semeru Jadi 2.489 Jiwa, Tersebar di 11 Titik Lokasi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timbunan material vulkanis awan panas di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat suhu timbunan material vulkanis erupsi Gunung Semeru mencapai 800 derajat celcius.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, saat ini jumlah pengungsi pasca-luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat menjadi 2.489 jiwa.

Ia mengatakan, ribuan pengungsi tersebar di 11 titik lokasi.

"Yang dievakuasi cukup banyak ada sekitar 2.000-an jiwa, 2489 jiwa," kata dia dalam disaster briefing yang disiarkan melalui youtube BNPB, Senin (5/12/2022).

Menyoal kebutuhan pengungsi Muhari menerangkan bahwa pemerintah daerah Lumajang memastikan kebutuhan logistik aman.

Lantaran, pemerintah setempat telah siap menghadapi bencana gunung api yang sering terjadi.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru: Terjadi 18 Gempa Erupsi di Siang Ini, Amplitudo 16-23 mm

"Bisa tercukupi dan kondisi pengungsian juga layak begitu ya karena Lumajang ini sudah belajar dari 2020, 2021. Artinya benar-benar waktu menempa mereka untuk bisa lebih siap dan lebih baik menghadapi bencana," ungkap dia.

Meski demikian pihaknya masih juga menerima laporan bahwa ada penduduk yang tidak mau di evakuasi.

"Jadi kita mengimbau mari kita sama-sama utamakan pencegahan. Karena bagaimanapun mungkin tempat saya tahun lalu tidak kena, jadi tahun ini tidak perlu evakuasi. Sebaiknya evakuasi dulu sementara sampai benar-benar kondisinya aman, karena sekali lagi kita tidak bisa menjamin eskalasinya," ujar Mutari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini