Sebelum acara dimulai, beberapa suguhan acara dipertunjukan.
Mulai dari paduan suara lagu-lagu nasional, tari-tarian sesaji yang ditarikan sembilan orang hingga sambutan-sambutan.
Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum mengakui Garin selalu menghadirkan narasi-narasi yang menggambarkan fenomena di masyarakat.
"Dapat dikatakan, karya-karya Garin Nugroho adalah ensiklopedia pencapaian seniman-seniman akademisi dari ISI Surakarta," kata I Nyoman dalam pidatonya.
Sementara itu, pada inti acara, Garin Nugroho diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato ilmiahnya.
Bertajuk 'Strategi Budaya Sebagai Oase Masyarakat Sipil Yang Demokratis', Garin menceritakan tentang harapan dan upayanya dalam menjadikan seni sebagai oase kehidupan.
Baca juga: Garin Nugroho Ungkap Panutan Moral Bukan Tanggung Jawab Pembuat Film: Membuat Orang Merenungi Diri
Persoalannya, menghubungkan kebudayaan sekaligus seni dalam perannya memajukan masyarakat sipil yang demokratis, produktif dan kritis, bukanlah suatu kerja kajian yang mudah.
Fenomena yang terjadi di Indonesia, politik dan ekonomi adalah 'Panglima' yakni sebagai prioritas memajukan Indonesia.
Namun, Garin memberikan tawaran bahwa seni dan budaya juga dapat dijadikan sebagai 'Panglima' di Indonesia.
"Mengapa kita tida pernah menyerukan atau menjalankan kebudayaan sebagai Panglima? Kebudayaan sebagai Oase (tempat yang subur bagi kehidupan), yakni sebuah ekositem yang menghidupkan kehidupan layaknya Oase di padang pasir."
"Mengapa kebudayaan bukan menjadi skala prioritas memajukan masyarakat sipil yang demokratis, kritis dan produktif ?, sering kali seni dikecilkan atau tersingkirkan," kata Garin Nugroho.
Garin memahami, bahwa menjawab pertanyaan tersebut tidaklah mudah.
"Tidak mudah (melakukan itu) tapi seperti kata-kata Pramodya Ananta Toer yang mengatakan Segala hal yang dimulai sejak awal dari pikiran kita."
"Padahal, kebudayaan merupakan suatu ekosistem (yang dapat membantu mengedepankan) cara berpikir, bertindak dan bereaksi, baik itu individu atau komunitas, beragam institusi dan negara untuk menjawab tantangan dan masa depan bangsa."