News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Torehkan Banyak Prestasi, Garin Nugroho Dapat Gelar Kehormatan Doktor Honoris Causa dari ISI Solo

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Institut Seni Indonesia Surakarta memberikan penghormatan dan apresiasi atas pencapaian dan prestasi yang telah ditorehkan Garin Nugroho Riyanto (Dok: ISI Surakarta)

"Ekosistem tersebut berakar pada sains, teknologi dan estetika beserta nilai hidup yang tidak dipisahkan satu sama lainnya untuk mewujudkan peradaban."

"Maka karya seni sebagai bagian tak terpisahkan dari kebudayaan, merupakan manifestasi manusia dalam cara pikir, tindak dan bereaksi baik dalam bentuk karya rupa, seni pertunjukkan, sastra hingga film."

"Ini seperti oase, seperti suatu ekosistem yang menjadi ruang menemukan kesuburan kehidupan," jelas Garin.

Dalam sebuah karya seni, menurut Garin, terkandung gabungan kompleks ilmu pengetahuan baik itu ilmu ekonomi, politik, sosial, teknologi hingga humaniora.

"Peran seni yang didifinisikan dengan begitu banyak istilah, sebutlah peran estetis simbolis dalam hubungan dengan hasrat kemanusiaan yang sering tersembunyi, maupun peran kebenaran ekstensial tidak sekedar keindahan, reperestasi kenyataan, renungan, pertanyaan maupun pembongkaran, atau bahkan interpetasi."

"Pada persepktif ini, seni (dapat memberikan kebebasan) intepretasi, sehingga esensinya menjadi demokrasi," lanjut Garin.

ISI Surakarta Berikan Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa Kepada Sutradara Garin Nugroho (Dok: ISI Surakarta)

Baca juga: Hadir di Rosi Kompas TV, Garin Nugroho: Kalau Tidak Berdarah Saya Tidak Merasakan Menjadi Manusia

Oleh karena itu, guna mengruaikan lebih jauh strategi budaya sebagi Oase, Garin pun mendokumentasikan pemikirannya melalui sebuah buku.

Buku dengan jumlah halaman 251 ini menghadirkan pembahasan yang menarik.

Adapu di antaranya mengenai kebudayaan Sebagai Oase, Membaca Warisan Resolusi Industri, Hak Masyarakat Atas Peran Seni, Menemukan Beragam Model Srategi Budaya dan Pokok Pikiran yang mendasari Karya.

Garin juga menyertakan perjalanan 41 tahunnya di dunia perfilman Indonesia.

"Mengingat pula film-film saya seperti Tjokoraminoto hingga Nyai berlatar belakang era awal abad 20 atau akhir abad 19."

"Ketika mesin uap menggerakakan peradaban, pabrik-pabrik melahirkan kota-kota hingga gaya hidupnya."

"Sebuah era ketika kerja peradaban hanya berfokus pada penumpukan eknomi dan politik kolonial sebagai skala prioritasnya," kata Garin.

Sutradara Garin Nugroho Diberikan Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa oleh ISI Surakarta (Dok: Instagram @isi_surakarta)

Pemutaran Film Setan Jawa

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini