TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuat Ma'ruf merasa heran dengan hasil tes poligraf yang masih menyatakan jika dirinya berbohong karena tidak melihat Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Padahal, Kuat mengaku sudah menyampaikan yang sejujur-jujurnya terkait apa yang dia lihat saat pemeriksaan poligraf itu.
“Saya sudah jujur enggak melihat (Ferdy Sambo menembak Yosua), tetapi di poligraf kok masih bohong?” kata Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
Tanggapan Kuat itu berdasarkan kesaksian dari Kepala Urusan Bidang Komputer Forensik Ahli Poligraf, Aji Febriyanto Ar-rosyid yang menyebut Kuat berkata jujur dan bohong dari hasil pemeriksaan poligraf.
"Saudara Kuat kita melakukan dua pemeriksaan dengan isu yang berbeda, dua pertanyaan," kata Aji.
Hasil pertama terkait pertanyaan soal pengetahuan kejadian dugaan persetubuhan yang dilakukan Putri Candrawathi dan Brigadir J. Di situ, Kuat jujur tidak melihat adanya insiden itu dengan nilai +9.
"Kalau pertanyaan pertama indikasinya apa?," tanya jaksa penuntut umum (JPU).
"Jujur," singkat Aji.
"Apa pertanyaannya?," tanya jaksa lagi.
"Untuk saudara kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan Ibu PC dan Yosua?," ucap Aji.
"Apa jawabannya?" ungkap jaksa.
"Jujur," ucap Aji.
"Berarti apa?" tanya jaksa.
"Tidak memergoki," papar Aji.