Tas beserta isinya tersebut kemudian dijadikan barang bukti.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengatakan tas tersebut sengaja dititipkan pelaku kepada ibu korban di warung.
"Tasnya masih ada sekarang sudah kita amankan," kata Komarudin dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).
Komarudin menyebutkan isi tas milik terduga pelaku itu hanya berisikan bekas kartu perdana dan alat pengisi daya baterai handphone.
Di dalam tas pelaku juga tak ada kartu identitas dalam tas pelaku.
Polisi bersama tim IT Polres Metro Jakarta Pusat hingga kini sedang melacak keberadaan pelaku dan korban melalui handphone milik pelaku.
"Dari informasi yang kita dapat dia pegang (HP). Sedang kita lacak, tim IT kita sedang mencari untuk aktivitas termasuk titik titik kemana keberadaan yang bersangkutan," jelas Komarudin.
Baca juga: Mayat Bocah Perempuan Dalam Karung Ditemukan di Gunung Putri, Ciri-cirinya Pakai Baju Mickey Mouse
Sopir Bajaj Miliki Riwayat Keterbelakangan Mental
Komarudin mengatakan polisi kesulitan menemukan bocah malang itu lantaran minimnya informasi.
Apalagi, dikatakan Komarudin, sopir bajaj itu memiliki riwayat keterbelakangan mental.
"Kendalanya kita minim bukti informasi."
"Jadi gini kalau dilihat dari rekaman CCTV itu timelinenya itu kejadian tanggal 7 jam 10 pagi," ucap Komarudin kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2022).
Pada saat memeriksa sopir Bajaj, ditemukan adanya indikasi bahwa sang sopir memiliki riwayat keterbelakangan mental.
Sehingga informasi yang diberikan tidak jelas.
"Ini juga yang jadi kendala kami dalam melakukan pemeriksaan."
"Sopir Bajaj ini bukan sopir asli, sopir tembak. Dan punya riwayat keterbelakangan mental," jelas Komarudin.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fahmi Ramadhan)