"Mentan dievaluasi, Menteri kehutanan terus dievaluasi. Semua menteri juga dievaluasi."
"Supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," beber Djarot.
2. PPP Mengaku Tak Khawatir
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kabinet pada Presiden Jokowi.
“Tentu kalau soal orang PPP yang duduk di dalamnya sepenuhnya merupakan bagian dari prerogatif Presiden untuk mempertahankan atau memilih yang baru,” ungkapnya, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Adapun sebagai partai politik (parpol) koalisi pemerintah, PPP memiliki satu kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang diduduki mantan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa.
Baca juga: Merunut Sinyal Reshuffle Terakhir, Hasil Survei hingga Jokowi Buka Peluang Rombak Kabinet
Arsul pun mengaku tak khawatir atas sinyal reshuffle kabinet yang disampaikan Jokowi.
“Karena yakin bahwa Presiden akan bijak dalam mempertimbangkan representasi partai koalisi termasuk terhadap PPP yang selama ini turut mengawal dan menjaga loyalitas, serta keutuhan koalisi pemerintahan,” terang dia.
3. NasDem Tegaskan Reshuffle Kabinet Hak Jokowi
Wasekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Hal ini merespons pernyataan PDIP agar dua menteri dari NasDem, yakni Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi.
"Kan yang punya hak prerogatif itu presiden, bukan partai tertentu."
"Jadi saya enggak mau komen soal partai," ujarnya kepada wartawan, Jumat.
Baca juga: Daftar Reshuffle Kabinet yang Pernah Dilakukan Jokowi Sejak Periode Pertama
Hermawi juga menegaskan, NasDem meyakini Presiden Jokowi tak bisa diintervensi oleh siapapun.