TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias si Wanita Emas mengklarifikasi pernyataannya mengenai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari, tidak benar.
Diketahui sebelumnya, Hasnaeni Moein melaporkan Hasyim Asy'ari atas dugaan pelecehan seksual.
Lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas, Hasnaeni Moein melapor ke Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP), Jakarta pada Kamis (22/12/2022) lalu.
Bahkan pihak Hasnaeni mengklaim telah mengantongi bukti berupa komunikasi dari pesan WhatsApp, hingga sejumlah foto.
Namun, pada Senin (26/12/2022), si Wanita Emas memberikan klarifikasi, tuduhan yang ia layangkan tersebut tidak benar.
Hasnaeni meminta maaf atas tuduhan dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Hasyim Asy'ari.
Baca juga: Ketua Umum KPU Dilaporkan atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Hasnaeni Moein si Wanita Emas
Video permintaan maaf Hasnaeni beredar di sosial media dengan durasi dua menit 17 detik.
"Saya Hasnaeni, melalui surat ini, saya memohon maaf sebesar-besarnya pada Ketua KPU Hasyim Asyari dan jajarannya," ungkap Hasnaeni," ujar Hasnaeni Moein.
Dalam video tersebut, Hasnaeni menegaskan tidak ada tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asy'ari kepada dirinya.
"Bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," tambahnya.
Bentuk Kekesalan karena Alami Depresi
Hasnaeni mengakui, pernyataan dirinya soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asy'ari, merupakan bentuk kekesalan dirinya karena sedang mengalami depresi.
"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya sengalami sakit depresi," ungkap Hasnaeni.
Hasnaeni menambahkan, hubungannya dengan Hasyim Asy'ri hanya bersifat profesional dan tidak lebih.
Baca juga: Populer Nasional: Sinyal Jokowi soal Reshuffle Kabinet hingga Wanita Emas Laporkan Ketua KPU