News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Ramai Big Match BRIN Vs BMKG, Kepala BRIN Beri Tanggapan: Kami Tetap Mengacu BMKG

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko

Otoritas keilmuan dimiliki oleh para periset BRIN sesuai kepakarannya.

Disebutkannya, otoritas informasi sains di ruang publik yang dimiliki BRIN hanya informasi benda jatuh dari angkasa sesuai UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.

Erma Yulihastin sebelumnya sempat membuat heboh ketika memprediksi akan terjadi hujan ekstrem dan badai dahsyat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, pada Rabu (28/12/2022).

"Potensi Banjir Besar Jabodetabek," kicau Erma Yulihastin lewat akun Twitternya, Senin (26/12).

"Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," lanjut peneliti Klimatologi di BRIN itu.

Namun kicauan Erma itu dibantah oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Ia menyatakan bahwa dari hasil pemodelan yang dilakukan pihaknya, tanggal 28 Desember di Jabodetabek tidak berpotensi badai ekstrem.

Kalaupun ada potensi hujan, kata Dwikorita, masih dalam kategori hijau hingga kuning.

“Nah ini kita lihat, terutama Jabodetabek kalau 28 Desember terlihat masih belum ada merahnya, ya. Yang dikhawatirkan justru Jawa tengah dan Laut Jawa,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/12/2012).

Jokowi Ikut Bicara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian ikut angkat suara mengenai beda penafsiran antara peneliti BRIN dan BMKG itu.

Jokowi menyarankan untuk mendengarkan seluruh informasi dari BMKG terkait prediksi cuaca ekstrem.  
"Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan oleh BMKG, udah itu saja," kata Jokowi usai melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Mengenai terjadinya beragam kasus misinformasi semacam ini, Handoko menyebut hal ini mestinya harus semakin menyadarkan kita semua akan pentingnya penguatan literasi sains bagi publik.

Sebagai lembaga pemerintah untuk riset dan inovasi, kata dia, BRIN menjadi salah satu pihak yang bertanggung-jawab atas hal ini.

“Khususnya BRIN, kami sedang bekerja keras untuk membenahi, tidak hanya ekosistem riset dan inovasi, tetapi juga meningkatkan standar dan norma serta budaya ilmiah di kalangan periset secara nasional,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini