Selain itu, dalam survei 45 nama terkait calon presiden di mana Jokowi juga termasuk di antaranya selain SBY, Megawati, dan nama-nama lainnya, elektabilitas Jokowi ternyata juga konsisten.
Elektabilitas Jokowi berdasarkan survei terakhir, kata dia, hanya sekira 15%, bahkan sebelumnya sempat 9,4%.
Angka tersebut, kata dia, jauh di bawah Ganjar Pranowo yang juga digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024.
"Karena mungkin masyarakat sudah terbentuk pikirannya bahwa Pak Jokowi itu tidak akan maju. Gimana, kan aturannya cuma dua kali. Sudah cukup. Dan pikirannya sudah berpikir kepada tokoh lain. Misalnya munculah Ganjar, Anies, Pak Prabowo," kata dia.
"Oleh karena itu dalam hasil-hasil survei menunjukan tiga nama itu yang selalu unggul di atas. Jadi sudah ada orang lain yang diharapkan menggantikan Pak Jokowi," sambung dia.
Menurutnya, fenomena tersebut normal. Karena publik juga menginginkan adanya sukseksi kepemimpinan meskipun kinerja Jokowi dinilai baik.
"Karena nanti setelah lima tahun selesai, dibilang lagi begitu, jadi kapan berakhirnya kekuasaan itu," kata dia.