Peristiwa gempa bumi, tanah longsor, erupsi gunung api, pergeseran lempeng atau pergeseran tanah, banjir, puting beliung, cuaca ekstrem, tanah longsor hingga penanganan berbagai pihak atas musibah mewarnai pemberitaan media.
"Sejauh ini, media mem-framing cukup baik atas gerak cepat yang telah dilakukan oleh aparat maupun pemerintah, mulai dari upaya penyelamatan korban, penanganan, proses trauma healing, hingga pembuatan rumah terdampak bencana," papar Rustika.
Selain itu juga berbagai upaya langkah preventif berbagai pihak dalam penanganan bencana.
Dalam hal ini media berperan sebagai bagian dari system peringatan dini (early warning system) yang penting.
Selain itu, isu mengenai penanganan atau perhatian terkait kasus korupsi menjadi isu terbesar ketiga yang paling banyak diwartakan media, yakni sebanyak 376.507 berita.
Isu korupsi terutama upaya pemberantasan korupsi selalu menjadi atensi media sejak beberapa tahun terakhir.
"Korupsi ibarat kanker bagi upaya membangun negara yang sejahtera ,adil dan makmur. Banyaknya aparat negara bahkan aparat penegak hukum, dan tokoh masyarakat yang terkena operasi tangkap tangan sungguh menjadi keprihatinan media dan masyarakat," tutur Rustika.
Masalah ini banyak ditemui di beberapa wilayah di Indonesia.
Sepanjang 2022, KPK menyebut berhasil menyelamatkan keuangan negara dan daerah senilai Rp 63,9 triliun dengan jumlah asset 83.052 unit.
Selain itu, ada 149 orang ditetapkan sebagai tersangka. Jumlah ini meningkat 38 tersangka dibandingkan tahun lalu.
Penegakan Hukum dan Keadilan
Rustika memaparkan, hal yang cukup menarik pada riset ini adalah pada masalah penegakan hukum.
Beberapa tahun terakhir, kata dia, masalah penanganan korupsi selalu masuk sebagai agenda penanganan hukum terbesar.
Namun pada 2022, penanganan hukum lebih banyak ditujukan pada masalah keadilan hukum dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan Tragedi Kanjuruhan.