Wakil Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim meminta polisi untuk mencari pelempar sekarung ular kobra ke rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Tangerang pada Rabu (25/1/2023).
Diketahui, pelemparan ular tersebut jelang kedatangan bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem, Anies Baswedan.
Awalnya, Hermawi mengatakan sejak Oktober 2022 lalu upaya sosialisasi Anies sebagai bacapres terus mendapat gangguan.
Namun, Hermawi menuturkan pihaknya gangguan tersebut tak menyurutkan semangat partainya.
"Tapi gangguan itu tidak menyurutkan semangat dan nyali kami karna niat kami tulus demi bangsa. Semua itu kami anggap sebagai vitamin tambahan," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, sebelum berkunjung ke Tangerang pihaknya sempat mengalami gangguan di Banten.
"Peristiwa Banten, hari pertama kami mendapat gangguan berupa munculnya spanduk yang mengatasnamakan panitia NasDem dan menyatakan Anies batal ke daerah Badui," ujarnya.
Selanjutnya, Hermawi menuturkan sehari kemudian pihaknya mendapat teror berupa dilempari sekarung ular kobra di rumah Wahidin, kader NasDem.
Atas insiden tersebut, Hermawi menambahkan jika semangat pihaknya tak akan terganggu lantaran bekerja sesuai dengan undang-undang (UU).
Ia juga meminta aparat kepolisian agar segera mencari pelaku demi ketenangan masyarakat.
"Dengan berbagai gangguan yang telah kami alami sudah selayaknya aparat kepolisian bergerak mencari para pelaku demi ketenangan masyarakat," imbuhnya.
Teror Sekarung Ular Kobra Terjadi Dini Hari, 20 Kobra Hitam Dilempar ke Halaman Belakang Rumah
Gubernur Banten periode 2017-2022 Wahidin Halim membenarkan teror sekarung ular korban di rumahnya.
"Alhamdulillah iya ada yang mengirim ular ke rumah saya ada 20 ekor jenis ular Cobra," ujar Wahidin Halim kepada awak media, Rabu (25/1/2023).
Pria yang akrab disapa WH itu menjelaskan, teror kiriman karung berisi ular Cobra tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petugas kebun yang bekerja di rumahnya.
Saat itu, didatangi petugas kebun tersebut terkejut melihat puluhan ular yang dimasukkan ke dalam karung dengan kondisi terbuka atau tidak terikat.
Karung berisi ular tersebut dikirim dengan cara dilemparkan ke halaman belakang kediaman rumahnya pada dinihari tadi, sekira pukul 03.30 WIB.
"Jadi subuh tadi orang yang bekerja di rumah saya dengar suara 'brukk' kencang di halaman belakang, pas dilihat ternyata ada karung berisi ular Cobra," kata dia.
"Karung itu posisinya enggak diikat sama sekali, tapi pas dicek ke sekeliling halaman ternyata clear, dipastikan ular itu enggak ada yang sempat keluar dari karung," imbuhnya.
Wahidin Halim Santai Rumahnya Diteror
Meski demikian, Wahidin Halim merespon santai akan aksi teror tersebut.
Wahidin Halim mengaku tidak takut dengan adanya aksi teror tersebut.
Pasalnya, orang yang melakukan teror itu dinilai tidak memiliki adab dalam berpolitik.
"Biarin saja, kalau memang ada orang yang tidak senang (dengan dirinya), karena tindakan itu menandakan ciri orang tidak beradab," katanya.
"Saya tegaskan, saya tidak akan takut dengan teror apapun yang dilakukan kepada saya, mau itu dilakukan dengan berbagai cara," ujarnya.
Pelaku Teror Sekarung Ular Korba Terekam CCTV, Ini Ciri-ciri pelaku
Berdasarkan rekaman CCTV, karung ular tersebut dilemparkan oleh seorang pria yang mengenakan sweater berwarna putih dengan cara ditenteng.
Pria itu datang ke rumah WH naik sepeda motor bersama sejumlah orang.
Akan tetapi, identitas pelaku teror itu belum diketahui secara pasti.
Ada Teror Sekarung Ular Korba, Anies Baswedan Tetap Sambangi Rumah Wahidin Halim
Anies Baswedan mengunjungi kediaman Mantan Gubernur Banten Periode 2017-2022, yakni Wahidin Halim di Kota Tangerang, Rabu (25/1/2022).
Puluhan orang yang merupakan warga dan relawan serta kader Partai NasDem di Kota Tangerang, menyambut kedatangan Anies Baswedan, dan berkomitmen mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju sebagai calon Presiden.
Di Rumah Wahidin Halim, Anies Baswedan terlihat bercengkrama dengan para tokoh agama, serta melakukan aktivitas makan bersama.
"Kegiatan hari ini adalah sebuah forum silaturahmi yaitu pertemuan antara masyarakat, tokoh masyarakat, termasuk dengan para alim ulama," ujar Anies Baswedan kepada awak media.
Anies Baswedan pun mengapresiasi sambutan yang dilakukan oleh puluhan relawan dan kader partai saat dirinya tiba.
Menurutnya, antusias para kader tersebut memiliki makna tersendiri.
"Bisa dilihat tadi, ada semangat luar biasa (dari para kader partai) dan saya menyambut baik hal itu."
"InshaAllah ini akan sama-sama kita jaga, sehingga pesan perubahan keadilan sosial bisa berjalan," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan ungkapan terimakasihnya, kepada Wahidin Halim yang telah menerima dan menjamu kedatangannya itu.
"Alhamdulillah saya ingin sampaikan terimakasih kepada Pak Wahidin Halim yang telah menerima saya."
"Dan syukur sekali dengan kedatangan ini, saya bisa bersilaturahmu kepada para tokoh masyarakat di Banten," ujarnya.
Kedatangan Anies Baswedan ke Rumah Wahidin Halim dalam Rangka Safari Politik
Sedangkan Wahidin menyampaikan, kedatangan Anies Baswedan tersebut masih dalam rangka kegiatan safari politiknya dalam maju menjadi calon Presiden.
Sebelumnya Anies Baswedan datang ke Banten pada Selasa (24/1/2023), untuk bertemu tokoh adat Baduy luar maupun dalam.
"Kemarin ketemu beliau di Banten dan sekarang dia (Anies) datang ke sini," katanya.
Wahidin Halim menuturkan, kedatangan Anies di kediamannya tersebut untuk meminta dukungan doa.
"Dia mohon doanya saja dan dukungan secara politik kepada dia yang ingin menjadi Presiden RI, sebagai tuan rumah ya saya dukung," jelas Wahidin Halim.
Spanduk Penolakan Anies Baswedan Berkunjung ke Kota Tangerang Beredar di Depan Masjid Al Azhom
Calon Presiden Partai NasDem, Anies Baswedan gagal keliling Kota Tangerang karena ditolak warga.
Bahkan, rencana kegiatan salat berjamaah di Masjid Raya Al-Azhom juga tidak jadi digelar karena adanya penolakan dari awarga.
Anies Baswedan sudah dijadwalkan melakukan safari politik pada Rabu (25/1/2023) di Kota Tangerang.
Rencananya ia akan berkeliling dan melakukan salat bersama.
Akan tetapi, rencana itu batal dilaksankaan.
Berdasarkan pengamatan Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Anies Baswedan direncanakan melaksanakan salat berjamaah di Masjid Raya Al-Azhom.
Namun di pelataran masjid terpasang spanduk penolakan kedatangan Anies Baswedan dari masyarakat.
Pada spanduk bernuansa warna bendera kemerdekaan merah-putih itu bertuliskan penolakan dan pasal yang dapat dilanggar oleh Anies Baswedan.
'TEMPAT IBADAH DILARANG DIJADIKAN TEMPAT AKTIVITAS POLITIK PRAKTIS' tulis masyarakat dalam spanduk itu dengan ukuran besar.
'Melanggar Pasal 280 Huruf H UU No.7/2017 Tentang Pemilu' lanjut spanduk tersebut pada bagian bawah.
Pada spanduk tersebut juga terdapat beberapa gambar rumah ibadah dan orang yang tersirat sebagai background, yaitu masjid sebagai tempat ibadah umat Muslim.
Lalu wihara sebagai tempat ibadah umat Buddha dan gereja tempat beribadah umat Kristen.
Spanduk Terpasang Sejak Pagi
Seorang petugas keamanan Masjid Al-Azhom menyampaikan, spanduk itu sudah terpasang sedari pagi.
Meski begitu, ia tidak mengetahui siapa yang membuat spanduk dan memasang spanduk penolakan kedatangan Anies Baswedan.
"Enggak tau siapa yang masang spanduk itu, tiba-tiba tadi pagi sudah kepasang di pagar ini," ujar salah seorang petugas keamanan.
"Seinget saya dari kemarin enggak ada, mungkin karena hari ini ada jadwal kedatangan Pak Anies Baswedan ke masjid ini," sambungnya.
Sejumlah Agenda Batal
Selain salat berjemaah di Masjid Raya Al-Azhom yang dibatalkan, Anies Baswedan juga membatalkan rencana ziarah ke makam Abuya Dimyati.
Lalu, ziarah ke KH. Uci Turtusi, Cilongok, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Anies Baswedan juga batal mendatangi Kawasan Situ Cipondoh Kota Tangerang dengan agenda silaturahmi kebangsaan.
Dan makan malam di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang.
Hanya terdapat satu agenda Anies Baswedan yang terlaksana hari ini, yakni berkunjung ke kediaman mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim. (tribun network/thf/TribunTangerang.com/TribunBanten.com)