"Kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway," ujar dia.
Donal menyatakan, dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Dia menduga pesawat dibakar oleh kelompok tertentu.
"Kami bersama otoritas terkait sedang mencari tau apakah ada sabotase dari kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran," tulisnya.
Saat ini, kata Donal, Susi Air terus berupaya mencari keberadaan pilot dan penumpang lainnya karena hingga saat ini belum bisa dihubungi.
"Kami berharap otoritas berwenang bisa bergerak cepat untuk menemukan pilot dan penumpang," terangnya.
Baca juga: Sosok Philips Marthen, Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, Hingga Kini Belum Ditemukan
Sebelumnya, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Ndugama, Egianus Kogeya bersama pasukan membakar pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Mereka mengaku telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) dengan alasan yang masuk akal.
"Kami Kodap III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Jenis Susi Air nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Pesawat tersebut dari Mimika terbang ke Distrik Paro pukul 06:26 WIT," kata Sebby Sambom dalam keterangan persnya.
Pilot pesawat Susi Air ditahan dan dia menjadi sandera. Penyanderaan pilot Susi Air ini merupakan kedua kalinya dilakukan.
Menurutnya, penyanderaan pertama penyelenggaraan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma oleh beberapa Jenderal, antara lain Tn Jnd Kely Kwalyk, Daniel Yudas Kogeya, Tn Jend Silas Elmin Kogeya dan kawan-kawan sesuai fakta sejarah.
"Sesuai sikap kami, TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, segala jenis pembangunan di Tanah Ndugama kami sudah tolak resmi," ungkap dia.
"Apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB," sambungnya.
Polda Papua Masih Menyelidiki
Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY diduga dibakar di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.