Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan sejumlah anak muda Aceh di Gedung Pertemuan PT Pupuk Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi berdiskusi mengenai peluang di berbagai bidang pekerjaan.
"Kita berdiskusi mengenai peluang, mengenai kesempatan kerja, mengenai peluang di pertanian, di perkebunan, di perikanan, di industri kreatif saya kira banyak hal yang kita bicarakan tadi," kata Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa dalam pertemuan, anak muda yang terdiri atas sejumlah mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut juga meminta untuk dibuatkan rumah kreatif.
Permintaan tersebut pun disanggupi Kepala Negara.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi Aceh Tahun 2022 Tumbuh Plus 4,21 Persen
"Tadi mereka meminta untuk dibuatkan rumah kreatif di Aceh dan saya sanggupi akan kita bangun nanti creative hub di Aceh yang besar," ungkap Presiden.
Lebih lanjut Kepala Negara menilai bahwa dengan adanya rumah kreatif tersebut, anak muda Aceh bisa membuat berbagai hal yang berkaitan dengan industri kreatif.
"Sehingga urusan mungkin membuat animasi, untuk konten kreator, mungkin untuk fintech dan lainnya, semuanya akan dikerjakan di situ dan industri kreatif lainnya," ucap Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Bersyukur Ekonomi Aceh Tumbuh
Selain itu, tujuan Presiden mengadakan pertemuan dengan sejumlah anak muda di Aceh tersebut adalah ingin membangun optimisme mereka.
"Ya optimisme jangan kita pesimis, optimisme, kita ingin membangun optimisme," ujarnya.
Bersyukur Ekonomi Aceh Tumbuh
Presiden Jokowi pun menuturkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh pada tahun 2022 sudah tumbuh menjadi 4,21 persen.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut patut untuk disyukuri.
Hal itu disampaikan Presiden saat menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2023 sekaligus meluncurkan kartu tani digital untuk pupuk bersubsidi di halaman Stadion PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Kabupaten Aceh Utara, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Pendukung Jokowi Enggan Campuri Keputusan Relawan GP Mania Bubar: Itu Hak Mereka
"Kita juga patut bersyukur alhamdulillah di 2020 di Aceh ekonomi tumbuhnya minus, minusnya 0,37 (persen) dan tahun kemarin 2022 ekonomi Aceh sudah tumbuh plus 4,21 (persen). Ini patut kita syukuri, jangan lupa bersyukur, jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita dari minus 0,3 (persen) menjadi plus 4,2 (persen). Sekali lagi ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
Presiden Jokowi menilai bahwa Provinsi Aceh memiliki potensi besar di sejumlah sektor seperti perdagangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.
Presiden pun menyayangkan bahwa operasionalisasi sejumlah perusahaan pupuk di provinsi tersebut sempat dihentikan sejak tahun 2005.
"Saat dulu saya bekerja tahun '85, '86, '87, '88, semua ini hidup, ekonomi Aceh juga kelihatan gerakannya tapi karena gasnya habis tutup semua. Pabrik gede-gede tutup semua. Kalau tutup semua artinya apa? PHK semua. Kalau PHK semuanya artinya apa? Uang yang beredar di masyarakat ini jadi berkurang," ujar Jokowi.
Menurut Presiden peredaran uang di suatu daerah menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi.
Ia mengatakan bahwa dengan adanya penyediaan pembiayaan KUR tersebut, Provinsi Aceh dapat memperkuat dan mengembangan perekonomian.
"Ekonomi akan tumbuh kalau sebuah negara, atau sebuah provinsi, atau sebuah daerah itu peredaran uangnya makin banyak. Sehingga kalau tadi dijatah oleh Pak Dirut Rp3 triliun itu akan men-trigger, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh," ucap Presiden.
Jokowi menyampaikan bahwa penyediaan pembiayaan KUR dari Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar Rp3 triliun untuk Provinsi Aceh merupakan angka yang besar untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Aceh.
"Sekarang BSI, Bank Syariah Indonesia untuk seluruh Tanah Air menyediakan Rp14 triliun pembiayaannya, Rp14 triliun dibagi 38 provinsi yang kita miliki. Aceh sendiri dapat gede banget jatahnya 3 triliun rupiah. Gede lho, 14 (triliun rupiah), di Aceh sendiri dijatah Rp3 triliun. Ini juga patut kita syukuri," pungkas Presiden.