TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti meminta Bawaslu untuk mendalami penggunaan jet pribadi oleh Anies Baswedan dalam rangka melakukan safari politiknya.
Menurut Ray, harus ada transparansi terkait penggunaan dana dalam safari politik Anies.
Lanjutnya, sebab nama eks Gubernur DKI Jakarta itu sudah dideklarasikan Partai NasDem sebagai calon presiden (capres).
"Soal penggunaan jet pribadi, saya katakan dipanggil Bawaslu dong. Kenapa harus dipanggil, karena sudah deklarasi sebagai capres. Anda sudah deklarasi, keliling, gunakan status capres dan gunakan jet pribadi, bagi saya berlaku hukum transparansi penggunaan dana," kata Ray, dalam diskusi politik bertema "Apa Kata Rakyat Tentang Kampanye dan Dana Kampanye di Pemilu 2024", di gedung Bawaslu RI, Senin (20/2/2023).
"Maka panggil aja, enggak ada sanksi enggak masalah. Itu (pemeriksaan) fungsi Bawaslu," lanjut Direktur Lingkar Madani (Lima) itu.
Sementara itu, Ray mengatakan, kegiatan safari politik Anies sudah termasuk kampanye.
Menurutnya, langkah tersebut bagus untuk Anies dikenal masyarakat.
"Anies kampanye atau sosialisasi? Kampanye kalau menurut saya. Bagus itu, agar masyarakat mengenal bukan figur tapi apa yang dibicarakan jika memimpin," ucap Ray.
Meski demikian, katanya, dari kunjungan yang Anies lakukan ke berbagai daerah, Ray belum mendapat gambaran apa yang akan dilakukan Anies Baswedan jika menjadi RI 1.
"Anies sudah keliling sebagai Bacapres tiga Parpol. Tapi mohon maaf kita belum baca apa pikirannya pasca 2024 kalau dia berkuasa. Misalnya, NasDem bilang kritik dengan ide, idenya mana?," ujarnya.
Menurut Ray, Anies belum mengungkapkan ide dan gagasannya karena khawatir ditegur oleh Bawaslu RI.
Sebab, Ray mengatakan, bisa saja Anies Baswedan dianggap mencuri start kampanye.
Baca juga: Soal Utang Rp 50 Miliar Anies Baswedan, Pengamat: Alat Uji Kualitas Capres
"Enggak bisa keluarkan ide, karena khawatir disemprit bawaslu. Jadi saya bisa memahami Anies enggak bisa mengeluarkan ide karena takut disemprit Bawaslu," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengungkapkan, safari politik calon presiden (capres) dari partainya, Anies Baswedan, sering diganggu oleh oknum dari satu di antara institusi negara.