Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi langkah Polri untuk turut membantu penanganan pascagempa di Turki.
Pasalnya, Polri disebut turut mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah global.
"Saya kira hal positif. Ini bagian dari amanah konstitusi kita untuk menjaga ketertiban dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/2/2023).
"Saya kira kita mengapresiasi keikutsertaan Polri dalam penanganan dampak bencana Turki dan di mana pun. Polri telah menunjukkan komitmennya," sambungnya.
Imron pun meyakini kehadiran Polri dalam membantu penanganan pascagempa di Turki takkan sia-sia.
Pangkalnya, Korps Bhayangkara itu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
"Banyak personel diberikan pendidikan khusus tekait penanganan bencana dan kebencanaan. Kita tidak meragukan kemampuan personel Polri dalam penanganan bencana bahkan tingkatan di luar negeri. Standar mereka bisa diakui komunitas asing, luar negeri. Standar penanganan korban sudah sangat memadai dari sisi apa pun," tuturnya.
Baca juga: Saat Pemerintah Turki dan Suriah Berterima Kasih atas Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia
Lebih jauh, Imron menerangkan, dampak gempa di Turki sangat dahsyat karena menewaskan lebih dari 45.000 jiwa.
Dengan demikian, bantuan yang disalurkan tidak bisa hanya untuk penanganan jangka pendek.
"Persoalan penanganan dampak perlu dilakukan kontinu dan berkelanjutan karena besarnya skala kebencanaan," ucap Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang itu.
Diketahui, Polri mengerahkan sekitar 26 personel dalam operasi kemanusiaan untuk membantu penanganan dampak gempa magnitudo 7,8 di Turki.
Anggota yang dikerahkan terdiri dari tim medis, Disaster Victim Identification (DVI), dan dua anjing pelacak K-9.