TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyindir perolehan kursi DPR RI periode 2019-2024 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno merasa heran tiba-tiba PKB menyindir PPP.
"Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba elite PKB nyindir bahkan nyerang PPP. Tentu ini jadi tanda tanya publik," kata Adi Prayitno saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (22/2/2023).
Menurut Adi, jika Jazilul sekadar ingin semangati caleg PKB, tentu tak perlu menyindir partai politik lain, karena bakal melimbulkan kegaduhan.
"Jangan-jangan PKB mulai galau karena pemilih NU tak bisa dikondisikan ke PKB, tapi mulai hijrah ke PPP. Kedua partai ini sama-sama berbasis pemilih NU," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
PKB Sindir PPP: Jangan Sampai Kayak Partai Hijau, Kursi DPR RI Cuma 19
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyindir perolehan kursi DPR RI periode 2019-2024 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal itu disampaikan Jazilul pada pembukaan uji kelayakan dan kepatutan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PKB di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Awalnya, Jazilul mengatakan PKB menargetkan meraih 100 kursi di DPR RI pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Sesuai target, kita mendapatkan 100 kursi. Saya sampaikan kepada Pak Cucun sebagai ketua fraksi, kalau PKB mendapatkan 100 kursi, rasanya menjadi ketua fraksi itu jalannya gagah," kata Jazilul.
Dia berkelakar jika dulunya PKB hanya memperoleh 28 kursi di DPR RI lalu merasa minder dengan partai lain.
"Dibanding dulu pernah PKB itu hanya 28 kursi itu melihat partai yang lain itu minder kalau jalan," ujar Jazilul.
Jazilul lalu menyindir bahwa jangan sampai PKB senasib dengan PPP yang hanya mendapat 19 kursi di DPR RI pada 2019.
"Jangan sampai kayak, mohon maaf, partai hijau yang lain, yang cuman 19 kursi, 1 fraksi 1 orang," ucapnya.
Baca juga: PKB Incar 100 Kursi DPR pada Pemilu 2024, Sindir Partai Lain yang Cuma 19 Kursi
Dia menuturkan saat ini sejumlah kader-kader PKB menempati posisi penting seperti menjadi Wakil Ketua MPR, Wakil Ketua DPR, pimpinan badan anggaran, pimpinan komisi II, komisi IV, komisi X, komisi VI, dan komisi XI.
"Ini capaian yang menurut saya harus dipertahankan," imbuhnya.