Serangan tersebut dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Namun, serangan tersebut memiliki titik fokus di Ibu Kota Republik, Yogyakarta.
Tanda dimulainya serangan tersebut adalah bunyi sirene.
Serangan ini dipimpin langsung oleh Letkol Soeharto.
Pasukan yang dipimpin oleh Letkol Soeharto adalah pasukan dari sektor barat hingga batas Malioboro.
Sementara pemimpin pasukan Sektor Timur adalah Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpim Mayor Sardjono, dan sektor utara oleh Mayor Kusno.
Kemudian, pemimpin pasukan di Sektor Kota adalah Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki.
Akhirnya, selama enam jam, TNI mampu menduduki kota Yogyakarta.
Setelahnya, seluruh pasukan TNI mundur tepat pada pukul 12.00 siang.
Adanya serangan ini memiliki dampak yang sangat besar bagi pihak Indonesia yang bersidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat ini, untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada waktu itu didirikannya Monumen Serangan Umum 1 Maret di area sekitar Museum Benteng Vredeburg.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Serangan Umum 1 Maret