Di sisi lain, Sigit mengatakan, Polri akan melakukan langkah-langkah untuk mengetahui penyebab awal dari terjadinya kebakaran tersebut.
Baca juga: Kapolri: Tim Investigasi Gabungan Dalami Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Untuk saat ini pihaknya akan berupaya seoptimal mungkin agar seluruh masyarakat yang menjadi korban mendapatkan bantuan serta perhatian dari Pemerintah.
Sebagian mengungsi di RPTRA Rasela
Hingga Sabtu (4/3/2023) kemarin, sedikitnya 516 jiwa korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih mengungsi di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Para pengungsi terdiri dari orang dewasa dan sebagian lanjut usia, balita, hingga ibu hamil.
"Sejauh ini yang diungsikan di RPTRA Rasela ada 516 jiwa. Itu 140 KK, lansia ada 28 orang, balita 41 orang, serta ibu hamil empat orang," kata Pengelola RPTRA Rasela, Febri Anna di lokasi.
Febri mengatakan, ratusan jiwa korban kebakaran ini mengungsi sejak kebakaran terjadi Jumat (3/3/2023) malam.
Mereka tidur di dalam tenda-tenda yang dibuka berbagai instansi, misalnya BPBD DKI Jakarta, Polri, juga TNI.
Febri mengatakan, semenjak RPTRA Rasela dibuka sebagai tempat pengungsian, bantuan terus-terusan datang.
Saat ini bantuan melimpah di RPTRA Rasela, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga popok bayi.
"Alhamdulillah sejauh ini bantuan kita melimpah, tercukupi. Semoga bisa memenuhi sampai waktunya nanti," ucap Febri.
Pengungsian di RPTRA Rasela terus dibuka sampai situasi kondusif dan warga korban kebakaran bisa kembali ke tempat tinggal mereka.
19 Korban Jiwa
Sementara itu hingga Sabtu (4/3/2023) malam, Posko Koramil Koja 01 mencatat jumlah korban yang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebanyak 19 orang.