Pertama, Rafael tidak menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan,
dengan tidak melaporkan LHKPN secara benar, tidak patuh dalam pelaporan dan
pembayaran pajak, serta memiliki gaya hidup pribadi dan keluarga yang tidak sesuaiasas kepatutan dan kepantasan sebagai ASN.
"Benar, tidak patuh dalam membayar pajak, bergaya hidup tidak sesuai asas kepatuhan ASN," ujarnya.
Kedua, Rafael juga tidak melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketiga, Rafael terbukti menjadi perantara yang menimbulkan konflik kepentingan terkait jabatannya.
Keempat, terdapat informasi lain yang mengindikasikan adanya upaya RAT menyembunyikan harta kekayaan dan sumber perolehannya.
"Hasilnya, ada upaya RAT menyembunyikan harta kekayaan dan sumber perolehannya," kata Awan.
Dengan kondisi ini, Itjen Kemenkeu merekomendasikan Rafael agar dipecat sebagai
PNS.
Sebelumnya, Rafael hanya dicopot dari jabatannya sebagai eselon III Kemenkeu.
"Dari hasil atau temuan bukti dalam hasil investigasi itu, Inspektorat Jenderal atau Irjen
merekomendasikan untuk memecat RA. Usulannya sudah disampaikan dan Bu Menteri
(Sri Mulyani) sudah menyetujui. Proses selanjutnya akan diselesaikan Pak Sekjen,"
tegas Awan.
Sementara terkait Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang kerap
memamerkan kekayaannya di media sosial, Awan mengatakan Eko telah mengakui
tidak melaporkan kekayaan sepenuhnya.
Maka dari itu, Eko dicopot dari jabatannya.
"DJBC (Direktorat Jenderal Bea Cukai) telah melakukan klarifikasi kepada yang
bersangkutan dengan hasil yang bersangkutan mengakui tidak melaporkan sepenuhnya
harta kekayaannya. Atas klarifikasi tersebut ED (Eko Darmanto) dicopot dari
jabatannya," ujar Awan.
Rafael Alun Trisambodo belakangan menjadi sorotan masyarakat usai terbelit dua
masalah.
Pertama, terkait penganiayaan keji yang dilakukan oleh anaknya bernama
Mario Dandy Satrio terhadap putra petinggi GP Ansor, Cristalino David Ozora
Latumahina.
Akibat penganiayaan tersebut, David harus dirawat di ruang ICU karena tak
sadarkan diri sampai beberapa hari.
Kedua, Rafael juga disorot menyusul gaya hidup mewah yang dipamerkan anaknya.
Buntutnya, Kemenkeu dan KPK menyelidiki asal kekayaan Rafael yang tercatat Rp56
miliar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). (tribun
network/riz/tis/dod)