"Tadi kelaparan, saya ajak menanam pepaya, pisang, kemudian beras di tempat-tempat yang jauh. Kami tangani," sebut Risma.
Sebelumnya, Pemerintah berkomitmen dan serius dalam melaksanakan agenda tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal tersebut dapat dilihat dari diintegrasikannya 169 indikator SDGs ke dalam RPJMN 2020-2024, dan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Perpres SDGs).
Untuk mewujudkan hal itu, kolaborasi dilakukan antara Kamar Dagang Indonesia (KADIN Indonesia) pimpinan Eddy Ganefo dan Thunderbird School of Global Management (Thunderbird), Arizona State University (ASU) dalam rangka meluncurkan inisiatif 100 juta sumber daya manusia berkualitas.
Baca juga: Kejar Target SDGs, Pemberdayaan Kampung Madani Dijalankan Serentak di 10 Daerah
"SDGs merupakan kelanjutan dari MDGs yang berakhir pada tahun 2015 lalu. SDGs menggunakan prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak ada seorang pun yang terlewatkan (No-one Left Behind) yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target dalam langkah upaya dan pencapaian," kata Client Relationship Director Executive Education Thunderbird, Yully Purwoni dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/6/2022).
Program 100 juta SDM berkualitas ini, dikatakan Yully, telah dilakukan sejak Januari 2022
"Melalui program ini, Thunderbird menawarkan sertifikat manajemen dan kewirausahaan global online yang terakreditasi, yang terdiri dari lima kursus kelas dunia dalam 40 bahasa berbeda untuk pembelajar di seluruh dunia," kata dia.
Yully mengatakan sebanyak 70 persen perempuan dari 100 juta pelajar akan dijangkau program ini.
"Sertifikat yang diberikan akan ditanggung oleh beasiswa penuh dan dengan demikian tidak ada biaya bagi mereka yang mengikuti ini karena dukungan filantropi yang mendasari gerakan ini," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM Raden Teddy mengatakan komitmen KADIN untuk fokus pada pembinaan dan pengembang UMKM.
"Kadin Indonesia saat ini sedang menjalankan Program UMKM Naik Kelas, dengan melakukan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan dengan materi 33 persen soft skill dan 67 persen hard skill," kata dia.
"Serta membuka jaringan pasar UMKM lebih luas, di dalam maupun luar negeri dan mediasi permodalan untuk pelaku UMKM. Dimulai sejak 5 Januari 2022, dengan dukungan 25 mentor dari berbagai kementerian, asisten staf ahli Wakil Presiden, akademisi, praktisi usaha, pengurus Kadin Indonesia, dan pihak lainnya selama 1 tahun," tandas Raden.