Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar, mengatakan Pemerintah terus mendorong gerakan untuk memilah sampah.
Menurut Novrizal, banyak gerakan yang mampu mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sampah.
"Pada tahun 2019, telah dicanangkan gerakan pilah sampah dari rumah. Hal tersebut lah yang mendorong gerakan-gerakan lainnya, seperti bank sampah dan gerakan sedekah sampah ini," ujar Novrizal melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023).
Hal tersebut diungkapkan Novrizal dalam Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023: Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan Menuju Jombang Resik.
Baca juga: Jaga Kelestarian Lingkungan, Anak harus Diajarkan Kebiasaan Memilah Sampah Plastik Sejak Dini
Dalam acara ini juga dicanangkan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) dan SmartCard Beresin Sampah.
Dia mengajak rumah ibadah untuk berperan dalam meningkatkan gerakan sedekah sampah.
"Gerakan sedekah sampah merupakan gerakan ekonomi inklusif, jadi jika kita bisa masifkan ini di seluruh Indonesia, kita juga bisa mendorong rumah ibadah untuk menjadi pusat peradaban," ucap Novrizal.
"Kita dorong terus gerakan ini dan Jombang ada di depan untuk ini. Sampah bukanlah masalah, sampah adalah jariyah. Mari kita wujudkan itu,” tambah Novrizal.
Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan persentase penanganan sampah di Kabupaten Jombang saat ini mencapai 28 persen dan pengurangan mencapai 13,5 persen.
Meskipun angka ini masih cukup jauh dari target Jakstrada dan Jakstranas yang telah ditentukan, beragam inovasi dan penguatan partisipasi masyarakat terus didorong.
"Sebagaimana yang bapak ibu lihat tadi, penggunaan aplikasi beresin sampah, gerakan sedekah sampah, pengembangan kampung minim sampah melalui program USAID Madani, konsep bank sampah mandiri terintegrasi (bank santri) yang kami dorong melalui program smart city dan banyak program lain yang diinisiasi bersama dengan masyarakat," ujar Mundjidah.
Baca juga: Kelola Sampah Organik, Kompas Gramedia Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun dan Eco Enzym di Rumah Kreasi
Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) di Kabupaten Jombang telah diinisiasi oleh Pondok Pesantren Mambaul Hikam dengan melibatkan 80 pondok pesantren, madrasah, dan komunitas lintas agama.
Selain itu, dalam kesempatan ini, hadir pula Elin Eikeland, Counsellor of Royal Norwegian Embassy, yang menilai Jombang adalah contoh yang baik dalam menunjukkan partisipasi komunitas keagamaan dalam pengelolaan sampah.
"Hal ini patut untuk dijadikan sebagai contoh dan diikuti oleh daerah-daerah lainnya. Kami terkesan mendengar bahwa di Kabupaten Jombang, banyak warga yang berkomitmen untuk mengelola sampahnya, dan sangat tanggap serta antusias dengan program yang diterapkan untuk mengurangi sampah," ujar Elin.
Dalam kesempatan tersebut, Karyanto Wibowo selalu Sustainable Development Director Danone Indonesia juga turut melakukan penyerahan kotak sedekah sampah GRADASI untuk Perwakilan Pondok Pesantren dan Madrasah, serta perwakilan lintas agama di Jombang.
GRADASI telah diadaptasi dan diterapkan di sejumlah masjid, gereja, pesantren, dan sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Jombang.