News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Erick Thohir Cawapres Terkuat Versi Survei Indo Barometer, Ini Kata Pengamat

Penulis: Erik S
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan petinggi Hyundai Motors, Chung Eui-Son.

“Memang saat ini masih ada BUMN yang memiliki tekanan terhadap kinerja keuangannya. Namun rapuhnya perusahaan BUMN mulai terjadi sebelum kepemimpinan Erick. Hutang perusahaan BUMN banyak terjadi di era Meneg BUMN Rini Soemarno. Ketika Erick menjadi Meneg BUMN, ia melakukan pembenahan menyeluruh. Ia membawa beberapa profesional untuk masuk menjadi direksi, atau komisaris atau staf khusus di perusahaan BUMN. Cara Menteri Ercik tersebut merupakan terobosan untuk menyeimbangankan antara kebutuhan sektor swasta dengan birokrat. Sehingga Menteri Erick bisa membawa transformasi BUMN menjadi lebih maju dan cepat,”kata Andri.

Bersama dengan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Menteri Erick dinilai Andri berhasil membenahi bank plat merah dengan mengurangi tumpeng tindih kredit dan menekan pemberian kridit fiktif.

Selain itu pembentukan beberapa holding perusahaan BUMN juga dinilai Andri efektif meningkatkan kinerja keuangan perusahaan milik negara tersebut.

“Contohnya pembentukan Holding BUMN ultra mikro. Dapat meningkatkan kinerja keuangan BRI, PNM dan Pegadaian. Sebab banyak infrastruktur dan sumberdaya mereka yang bisa disinergikan bersama untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Sehingga secara umum kinerja keuangan perusahaan BUMN semakin sehat sejak dipimpin Erick,”papar Andri dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).

Selain itu terobosan yang dilakukan oleh Erick adalah menurut Andri adalah membuat BUMN tak semata-mata mengandalkan tambahan modal dari APBN. Jika BUMN terus mengandalkan APBN untuk penggembangan usahanya, maka akan membebani keuangan negara.

Contohnya rencana IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu Energy (PHE), Pupuk Kalimantan Timur (PKT), dan Palm Co.

Selain itu di era Erick, ia berhasil melakukan restrukturisasi BUMN yang bermasalah. Seperti Garuda Indonesia dan Jiwasraya

“Rencana IPO perusahaan BUMN itu masuk akal sekali. Daripada untuk penggembangan usaha perusahaan BUMN itu mengandalkan uang negara, lebih baik mencari di pasar modal. Dengan IPO akan membuat mereka menjadi lebih transparan. Sebelum era pak Erick banyak perusahaan BUMN dipaksa IPO namun tak tau tujuannya. Kalau sekarang jauh lebih baik. Sehingga kalau dihitung prestasi Erick di perusahaan BUMN itu banyak sekali. Sehingga tepat ia ditempatkan Indo Barometer sebagai cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi karena kinerjanya di perusahaan BUMN,”kata Andri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini