TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menilai gagasan Ketua Umum DMI Pusat Jusuf Kalla (JK) terkait partisipasi Israel di Piala Dunia U-20 kurang relistis dan tak didukung fakta empiris.
Anwar mengatakan JK tampak tidak keberatan dengan ikutnya Israel di piala dunia U-20 di Indonesia karena menurut JK Indonesia akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperjuangkan hak-hak rakyat palestina.
Ia kemudian mempertanyakan pandangan tersebut dan mengatakan pandangan JK tersebut perlu dikaji lebih dalam lagi dasar pijakannya.
Anwar kemudian menjelaskan ada tiga negara yang sudah membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Ketiga negara tersebut lokasinya secara geografis sangat dekat dengan Israel.
Ketiga negara tersebut yaitu Mesir, Yordania dan Turki.
Mesir dan Yordania, kata dia, malah berbatasan langsung dengan Israel.
Dari ketiga negara tersebut, kata Anwar, yang paling pertama membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah Turki pada tahun 1949.
Turki, kata Anwar, menjadi negara pertama yang mayoritas penduduknya muslim mengakui negara Israel.
Sampai saat ini, kata dia, Turki sudah mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel selama 74 tahun.
Hasilnya, kata Anwar, tampaknya kedekatan Turki dengan Israel tidak bisa mengubah perlakuan Israel kepada rakyat Palestina.
Jangankan semakin lebih baik, kata dia, malah semakin lebih buruk.
Sehingga dalam sebuah pertemuan Presiden Turki Erdogan pernah mempermalukan PM Israel yang hadir dalam acara tersebut karena sangat marah.
Tidak hanya sampai di situ, kata Anwar, Erdogan bahkan juga meninggalkan tempat acara.