TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan politisinya tegas menolak kehadiran Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U20.
Termasuk kadernya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang kini tengah menjadi sorotan.
Sorotan makin masif seusia FIFA resmi menghapus Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U20.
Buntut dari pernyataan penolakan terhadap Timnas Israel tersebut, berbuah menjadi bulan-bulanan warganet di sosial media.
Sementara beberapa pengamat memprediksi kritikan terhadap Ganjar Pranowo hingga PDIP tersebut, akan berpengaruh terhadap angka elektabilitas.
Baca juga: Penolakan Ganjar Pranowo Atas Kedatangan Timnas Israel, Cari Panggung di Waktu yang Tidak Tepat
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai efeknya PDIP maupun Ganjar bisa dapat tambahan suara dan simpati dari kelompok pemilih pro Palestina.
Namun, di sisi lain terkait pemilih pro Palestina ini sebenarnya sudah cukup kuat di partai lain, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebaliknya, pemilih PDIP yang selama ini lebih terbuka terhadap Israel, akan merasa tertekan karena sikap PDIP tidak seperti biasanya.
Sehingga upaya PDIP dan Ganjar justru akan dianggap sebatas mencari panggung di waktu yang tidak tepat.
Dedi menilai mungkin saja keduanya mendapat simpati namun tidak serta merta menambah pemilih, mengutip Wartakotalive.com.
Bahkan untuk urusan sepak bola yang miliki jumlah penggemar cukup banyak, bisa berganti kecewa dengan sikap PDIP dan Ganjar ini.
Kedua, Dedi menyebut, gelaran ini seharusnya menjadi materi propaganda Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di mana, Presiden disebut memerlukan pujian di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan juga reputasi pemerintah.
"Sehingga kegagalan ini jelas mengecewakan bagi Jokowi, dan PDIP dianggap sebagai dalang, maka relasi Jokowi dan PDIP bisa saja terganggu," tambahnya.