"Di Kota Semarang sudah melakukan transaksi melalui e-purchasing untuk penggelaran aspal dan beton, di Kabupaten Blitar untuk pembangunan saluran, di Aceh bahkan untuk pembangunan rumah layak huni, juga di Jakarta untuk pemasangan PJU atau penerangan jalan umum," terang Hendi.
"Jadi kalau pemerintah mau pasang seribu tiang PJU misalnya, tidak perlu lelang, tinggal klik saja yang paling kompetitif, sehingga bisa langsung dikerjakan," pungkasnya.
Sementara itu, Project Director GovTech Procurement Telkom Indonesia, Rahmat Danu Andika menyebutkan Telkom berkomitmen penuh mendukung LKPP RI dalam pengembangan government marketplace tersebut.
"Kami rasa inovasi ini dapat menjadi breakthrough dalam lompatan ekosistem digital di Indonesia yang memberikan nilai tambah luar biasa terhadap efektivitas dan transparansi pengadaan pemerintah, terlebih dalam mendongkrak transaksi ecommerce dengan adanya pekerjaan konstruksi yang ditransaksikan," ungkap Andika.
Untuk itu, saat ini Telkom Indonesia pun disebutkannya telah mulai melakukan upaya peningkatan sistem berkala, agar dapat selaras dengan target transaksi yang ditetapkan.
"Kami mengapresiasi LKPP yang sangat terbuka terkait tantangan - tantangan yang dihadapi dalam mengelola platform yang sudah berjalan sekarang. Sehingga upaya peningkatan sistem bisa dilakukan secara cepat, untuk nantinya secara berkala kita luncurkan platform baru dengan berbagai penambahan fitur dan layanan," kata Andika. *