TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, terjaring giat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (14/4/2023).
Yana Mulyana ditangkap lantaran diduga terlibat praktik suap terkait pengadaan barang jasa berupa proyek CCTV dan penyediaan jaringan internet untuk program Smart City di Bandung.
"Diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Sabtu (15/4/2023).
Selain Yana, ada delapan orang lainnya yang turut ditangkap.
Beberapa orang tersebut merupakan pejabat di Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung.
Ali menyebut mereka telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Baca juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Ditangkap KPK, Begini Reaksi Gubernur Ridwan Kamil
Pasca Yana terjaring OTT, anggota DPRD Kota Bandung dari PSI, Yoel Yosaphat, mengaku kecewa.
Yoel menyebut CCTV yang telah dianggarkan sangat dibutuhkan warga Bandung akibat masih banyaknya kejahatan di jalanan.
Selain itu, sambungnya, CCTV tersebut juga akan digunakan untuk memantau arus lalu lintas di Bandung yang kini dalam kondisi tinggi.
"Malah ada kasus OTT ini. Kalau terbukti berarti rakyat lagi yang jadi korban," tuturnya, Sabtu, dikutip dari Tribun Jabar.
Warga Bandung Kecewa
Selain Yoell, warga Bandung juga mengaku kecewa terkait penangkapan Yana Mulyana.
Warga bernama Atep (40) mengaku tak menyangka Yana akan terseret kasus korupsi.
Padahal, kata Atep, Yana seharusnya melepas para pemudik gratis pada hari ini.
"Kaget, hari ini diinfokan akan ada Wali Kota Bandung untuk melepas mudik gratis tapi digantikan oleh Kabid Dishub," ujarnya, Sabtu, dikutip dari Tribun Jabar.
Warga lainnya, Dio Ahmad Safarizki (23), juga mengaku kaget atas ditangkapnya Yana.
"Anggaran untuk CCTV tersebut kan diperuntukkan menjadi barang bukti bila mana ada kejahatan di Kota Bandung," tutur Dio.
Baca juga: Yana Mulyana Jadi Wali Kota Bandung Kedua yang Dijerat KPK, Sebelumnya Dada Rosada
Selain itu, Dio juga mengatakan penerangan di beberapa titik jalanan Bandung masih minim.
Sehingga, diharapkan segera adanya pemasangan CCTV dan penerangan jalan lantaran Bandung rawan dengan kejahatan.
"Ternyata pemasangan CCTV untuk mengungkap kasus kriminalitas diri sendiri," ucap Dio.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ilham Rian Pratama)(Tribun Jabar/Tiah SM/Nappisah)
Artikel lain terkait OTT KPK Wali Kota Bandung