TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Lampung, Almuzzammil Yusuf, menanggapi soal TikToker Bima Yudho yang viral setelah mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung.
Namun kritikan yang dilontarkan pemilik akun TikTok @Awbimax Reborn yang juga menggambarkan kondisi jalan di Lampung yang rusak tersebut berujung pada pelaporan dirinya ke kepolisian.
Dia juga mengaku mendapat ancaman setelah melakukan kritik tersebut, bahkan orang tuanya sempat didatangi oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, menurut Almuzzammil, Bima ini merupakan anak muda Lampung yang terdidik dan kritis yang sedang belajar di Australia.
"Dia memanfaatkan tren media sosial untuk mengkritik kepada pemerintah daerah kelahirannya dengan gaya bahasa anak muda sehingga cepat viral," ujar Almuzzammil, dari keterangannya yang diperoleh Tribunnews.com.
"Subtansi kritikannya bagus, mungkin beberapa pilihan kata aja yang kurang pas," imbuhnya.
Baca juga: Bela Bima Yudho yang Kritik Kondisi Lampung, Richard Lee Sindir Pemerintah: Kasih Bukti Nyata
Politisi PKS tersebut menambahkan, ekspresi yang dikeluarkan oleh Bima merupakan rasa cinta dan peduli anak muda dengan kepada daerah asalnya.
Dalam keterangannya, dia menyarankan agar Pemda Lampung Timur dan Gubernur Lampung untuk tidak membawa masalah tersebut ke ranah hukum.
Dia mendorong agar kritikan Bima Yudho terhadap Pemerintah Lampung tersebut untuk dijadikan dialog publik.
"Dan publik bisa tahu agenda pembangunan pemda dengan berbagai kesulitan dan keterbatasannya," ucapnya.
"Sambil tentu dengan memperbaiki kinerja," tambahnya.
Dia mengatakan, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang telah menyambut dialog tersebut telah menunjukan dinamika yang bagus.
Baca juga: Jubir Keluarga: Gubernur Lampung Tegur Orang Tua Bima Yudho Tak Bisa Didik Anak
Menurutnya, dialog dengan melibatkan publik tersebut merupakan sarana komunikasi politik yang baik antara pemprov dan pemda dengan masyarakatnya.
"Sekaligus bisa mengundang perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di Lampung," terangnya.
Menurut Almuzzammil Yusuf, hal tersebut bisa digunakan sebagai dialog positif lintas generasi dengan tema kecintaan kepada Lampung.
"Sehingga kemudian Bima bisa terus tenang studi di Australia dan terus bersikap kritis konstruktif. Begitu juga keluarganya di Lampung Timur bisa tetap berjalan seperti biasa, tidak dikhawatirkan tentang dampak masalah kritik Bima tersebut," jelasnya.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang)