TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anas Urbaningrum hari ini, Rabu (19/4/2023) ditemani para aktivis PPI, Jaringan Indonesia (Jari) dan beberapa alumni HMI menemui tokoh nasional Akbar Tanjung di rumahnya bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Muhammad Rahmad Kornas Sahabat Anas Urbaningrum, pertemuan tersebut adalah pertemuan kangen-kangenan antara yunior dan senior, antara guru dan murid.
Suasananya hangat dan penuh dengan canda tawa, tetapi juga sekaligus ada obrolan-obrolan yang terkait dengan urusan politik dan demokrasi.
“Mustahil pertemuan antara mantan Ketum Golkar dan mantan Ketum Demokrat tanpa obrolan politik. Pastilah itu," kata Rahmad.
Dikatakan Rahmad, Anas Urbaningrum mengungkapkan jika Akbar Tandjung adalah senior sekaligus gurunya.
"Bang Akbar adalah senior yang langsung dan tidak langsung menjadi guru saya dalam urusan organisasi dan politik. Di antara banyak senior di mana saya berguru, Bang AT adalah yang paling sabar dan telaten. Beliau menularkan ilmu, keterampilan dan seni berorganisasi serta berpolitik dengan tulus dan penuh kesungguhan.” ungkap Anas Urbaningrum.
Sedangkan Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) SJ Arifin mengungkapkan bahwa di dalam pertemuan tersebut AT memberikan pernyataan yang sifatnya nasihat, harapan dan dorongan kepada Anas Urbaningrum untuk menjaga semangat perjuangannya.
Baca juga: Sinyal Politik Anas Urbaningrum: Peluang Jadi Ketua Umum PKN hingga Dinilai Masih Punya Magnet
“Kata Bang Akbar, tidak ada kata berhenti dalam berjuang. Dan Anas sudah tahu apa yang harus dikerjakannya," demikian kata SJ Arifin mengutip Akbar Tandjung.
Anas Ziarah ke TMP Kalibata
Hari ini Anas Urbaningrum dan para sahabatnya juga melakukan ziarah ke TMP Kalibata Jakarta.
Beberapa tokoh yang diziarahi adalah almarhum BJ Habibie, Nurcholish Madjid dan Taufiq Kiemas.
Menurut Sekjen PPI SJ Arifin, ini adalah rangkaian dari safari ziarah yang sudah dimulai Anas sejak pulang ke Blitar dan berziarah ke makam proklamator Bung Karno dan dilanjutkan ke Tanah Kusir tempat Bung Hatta dimakamkan.
Safari ziarah ini adalah dalam rangka mengenang dan belajar dari para pendahulu bangsa yang telah berjasa.
“Pak Habibie adalah tokoh yg menjadi Presiden di masa transisi, masa sulit yang membutuhkan panduan detil agar Indonesia bisa keluar dari krisis. Pak Habibie akan dikenang sebagai tokoh negarawan yang meskipun waktunya singkat dalam memimpin bangsa ini, tetapi mewariskan legacy yg indah dalam bidang demokrasi, HAM dan stabilisasi ekonomi," demikian ungkap Anas Urbaningrum.
"Sedangkan Cak Nur adalah senior, panutan dan ideolog HMI. Beliau telah berani mengambil posisi sebagai penarik gerbong pembaruan pemikiran Islam di Indonesia yang berkontribusi besar untuk menganyam keislaman dan keindonesiaan."
Presidium PPI Andy Soebjakto juga menyampaikan bahwa safari ziarah ini akan terus dilakukan oleh Anas di berbagai daerah.
Anas telah berkomitmen untuk memenuhi permintaan para sahabatnya untuk keliling ke daerah-daerah untuk safari pemikiran, tukar gagasan untuk memekarkan ide-ide segar bagi kemajuan bangsa.