TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Ummat menyesalkan pernyataan ancaman pembunuhan yang diungkapkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengatakan tidak pernah sebelumnya ada yang melakukan ungkapan serupa kepada Muhammadiyah.
Pun ia mengatakan ini merupakan kali pertama BRIN merekrut peneliti yang punya sifat psikopat.
"Ini adalah pertama kalinya, sebuah lembaga milik pemerintah bernama BRIN merekrut peneliti yang ternyata cenderung memiliki sifat psikopat," kata Mustofa dalam keterangannya, Selasa (25/4/2023).
Partai Ummat pun mendesak agar seluruh personil peneliti yang ada di BRIN juga diperiksa secara serius oleh tim Independen.
Pemeriksaan ini, kata Mustofa, harus dilakukan secara menyeluruh agar peneliti-peneliti di BRIN tidak menjadi pro kekerasan di waktu yang akan datang.
"Partai Ummat juga keberatan BRIN yang dibiayai negara, menjadi tempat menyemai bibit pelaku ujaran kebencian bahkan kekerasan," jelasnya.
Sebagai informasi, Lembaga BRIN tengah menjadi sorotan usai seorang pegawainya, Andi Pangerang Hasanuddin, melontarkan ancaman kepada warga Muhammadiyah.
Baca juga: Mahasiswa Muhammadiyah Ancam Gruduk Kantor BRIN Jika Andi Pangerang Tak Ditahan atas Pernyataannya
Ancaman itu dituliskan Andi Pangerang Hasanuddin dalam kolom komentar akun Peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin.
Andi mengancam akan membunuh Muhammadiyah dan bersedia dilaporkan atas komentarnya itu.