Sedangkan pilar keempat, kata Syafrudin, adalah local culture, yakni TMII membawa misi pelestarian budaya Indonesia.
Atraksi-atraksi yang disediakan di TMII, kata dia, adalah atraksi budaya Indonesia.
"Jadi kalau masyarakat berkunjung ke TMII itu, secara reguler (setiap) pukul 15.00 WIB kita (tampilkan) atraksi-atraksi budaya."
"Ada tari dari Papua, Sumatera, Kalimantan, semuanya kita tampilkan,” kata dia.
Syafrudin juga mengatakan TMII selama 9 hari libur Idulfitri menyelenggarakan Pekan Lebaran TMII sejak 21 hingga 30 April 2023.
Pekan Lebaran tersebut, kata dia, telah menyedot pengunjung hingga 35 ribu orang per hari, bahkan tidak hanya dari masyarakat sekitar Jabodetabek tetapi juga dari seluruh Indonesia.
“Jadi ini tempat yang menurut kami jadi tempat favorit baru buat masyarakat untuk piknik. Jadi di pekan-pekan lebaran ini kami menerima masyarakat yang datang bersama keluarga, bersama anak-anak, untuk menikmati taman kota budaya,” kata dia.
Dalam kunjungan tersebut, Ma'ruf Amin juga didampingi Wury Ma’ruf Amin dan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratuboko Mohamad Nur Sodiq.
Sebagai informasi, dikutip dari website resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TMII kini memiliki tampilan baru usai dilakukan revitasiasi besar-besaran pada Januari hingga Oktober 2022 lalu.
Penataan kawasan TMII dikoordinasikan Kementerian PUPR dengan mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat yang mengedepankan suasana lebih alami dan hijau.
Kegiatan renovasi TMII dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DKI Jakarta Metro dengan total anggaran sebesar Rp1,08 triliun yang meliputi penataan area bangunan seluas 7,71 hektare dan kawasan seluas 26,56 hektare.
Setelah revitalisasi, TMII kini memiliki 70 persen area hijau dan 30 persen untuk bangunan dan wahana.
Ruang lingkup pekerjaan revitalisasi TMII meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, dan Sasono Adiguno, termasuk juga renovasi Museum Indonesia, penataan lansekap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, serta gedung pengelola.
Tidak hanya itu, lanskap pulau-pulau di Danau Archipelego (promenade, pedestrian anjungan, dan amphitheater), viewing tower, Kaca Benggala, community center, Museum Theater Garuda, Museum Telkom, dan Keong Mas juga dilakukan penataan.
Penataan kawasan TMII sendiri terbagi dalam 3 zona, yakni Zona 1 dengan tema Indonesia Klasik “Elegan dan Geometri”, Zona 2 dengan tema Arsitektur Nusantara, Tradisi, dan Budaya Sulur, serta Zona 3 dengan tema Indonesia Kini Modern. Usai penataan ini, diharapkan TMII akan kembali menjadi The Ultimate Showcase of Indonesia. (Tribunnews.com/Gita Irawan)