News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Survei Pemilih Kritis Versi SMRC: Ganjar 20,8 Persen, Prabowo 15,8 Persen dan Anies 11,4 Persen

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Survei Pemilih Kritis Versi SMRC: Ganjar 20,8 Persen, Prabowo 15,8 Persen dan Anies 11,4 Persen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam survei pemilih kritis yang dilakukan Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) tanggal 25-28 April 2023 bentuk pertanyaan terbuka, Ganjar Pranowo dipilih oleh 20,8 persen, disusul Prabowo Subianto 15,8% dan Anies Baswedan 11,4%, dan nama-nama lain jauh di bawah mereka. 

Ini mengindikasikan bahwa Ganjar Pranowo mengalami kenaikan signifikan dari 13% pada 4-7 April 2023, baru setelah keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, menjadi 20,8% pada 25-28 April 2023 atau setelah keputusan PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar. 

Sementara dukungan mereka pada Prabowo Subianto sebesar 18,3% menjadi 15,8%, dan pada Anies 10,7% menjadi 11,4% pada kurun waktu yang sama. 

"Kenaikan Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu (29/4/2023).

 Deni menjelaskan bahwa 'pemilih kritis' adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau telepon selular sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. 

Mereka lanjut Deni umumnya adalah pemilih  kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. 

Baca juga: Jateng Raih Penghargaan Provinsi Berkinerja Terbaik Nasional, Ganjar: Harus Lebih Baik dan Inovatif

"Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100%," ujar Deni.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini