Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kalau Indonesia mendukung kawasan Asia Tenggara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Menyikapi hal tersebut, Koordinator Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Taufik menilai bahwa Indonesia punya potensi besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.
“Peluang Indonesia untuk menguasai pasar ASEAN dan juga Asia ternyata punya opportunity yang besar, dan caranya saya sepakat dengan Pak Erick, yaitu harus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat perekonomian itu sendiri,” ujar Taufik saat memberikan keterangan di kantornya, pada Rabu (3/5/2023).
Taufik menyebut peluang tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia saat secara resmi menjadi tuan rumah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Asia Tenggara: Bagaimana Perangi Krisis Perdagangan Manusia?
“Kran dan peluang Indonesia sudah terbuka. Pada 9-11 Mei 2023 Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan kita harus memanfaatkan momentum tersebut,” tambahnya.
Namun demikian, sejalan dengan yang diungkapkan Erick, Taufik memberikan catatan bahwa dalam KTT ASEAN tersebut, Indonesia tidak boleh mendorong kebijakan globalisasi yang hanya menguntungkan negara-negara maju saja.
"Tetapi harus dicatat, kita tidak boleh mendorong kebijakan globalisasi yang hanya menguntungkan negara-negara maju saja, yang hasil akhirnya akan menekan negara-negara berkembang. Indonesia harus jadi penggerak utama dalam membangun Indonesia Emas 2045 berdasarkan kekuatan sendiri,” pungkasnya.