News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Kronologi Pembunuhan Bos Air Isi Ulang Galon di Semarang Versi Pelaku, Mayat Dicor di Hari Berbeda

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut

TRIBUNNEWS.COM - Kronologi pembunuhan dengan cara dimutilasi dan dicor di Semarang versi pelaku.

Husen yang tak lain adalah pelaku, membeberkan kronologi dirinya membunuh Irwan Hutagalung yang tak lain adalah bosnya sendiri, penjual air galon isi ulang.

Dijelaskan Husen, pembunuhan ini telah direncanakannya sejak Senin (1/5/2023), yakni tiga hari sebelum peristiwa terjadi Kamis (4/5/2023).

Adapun motif pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh rasa sakit hatinya kepada Irwan.

Husen mengaku sering dipukuli dan dimarahi oleh bosnya itu karena dianggap sering melakukan kesalahan.

Ia lalu sakit hati dan berniat ini menghabisi nyawa korban.

"Karena setiap ada salah ada kesalahan kecil, pasti dia main tangan, contohnya ada pesanan galon harusnya 15 galon, tapi dia bilang cuman 14 atau 13, begitu saya selesai ngirim, dia langsung marah-marah, dia langsung main tangan," kata Husen dikutip dari Kompas Tv.

Baca juga: Psikolog Turut Berikan Pendapat soal Kasus Mayat yang Dicor di Semarang: Perilakunya Dikuasai Dendam

Ia mengaku sering dipukul Irwan, seperti di bagian mata, pelipis, kepala hingga badan.

"Dalam sebulan itu (selama bulan puasa) sering dipukul, itu terjadi pertengahan puasa, (Irwan) memakai tangan kosong," ujar Husen.

Husen yang baru ikut bekerja dengan korban sejak awal bulan puasa itu pun sakit hati.

Mantan pekerja Warmindo ini pun bertekad membunuh Irwan.

"Ya karena saya merasa sakit hati, saya sering dipukuli, sakit hati. Saya kecewa, dia orang baik ternyata aslinya seperti itu," kata Husen.

Adapun Husen memilih membunuh Irwan daripada keluar dari pekerjaannya itu karena KTP-nya ditahan.

"KTP saya ditahan, saya diancam kalau sampai keluar dari kerjaan itu saya yang dihabisin, saya yang mau dibunuh," ujar Husen.

Mendapat ancaman itu, Husen pun berencana membunuh korban.

Korban Dihabisi

Kamis malam sekira pukul 09.00 WIB, Husen lalu mendatangi bosnya yang saat itu sedang tidur di toko air isi ulang galon.

Saat tidur, Husen pun menghunuskan linggis ke pipi sebelah kanan korban.

Selain bagian itu, Husen juga menghunuskan lisnggis itu ke kening sebelah kiri korban.

"Saya langsung tusuk, dia masih bernapas, masih terengah-engah dan ngorok, lalu dimutilasi."

"Waktu dipotong-potong, dia masih bernafas," jelas Husen.

Adapun alasan Husen memutilasi tubuh Irwan karena Irwan sering melakukan tindak kekerasan padanya

"Karena tangannya dipakai buat mukul saya, jadi saya potong, kalau kepalanya karena dia sering ngomelin saya, jadi yang saya potong."

"Dia sering ngomel-ngomel sama saya, makanya yang saya potong kepala bukan mulut," ungkap Husen.

Sempat ke Angkringan

Sehabis peristiwa itu, Jumat dini hari, Husen pergi keluar ke angkringan dekat dengan toko air isi ulang galon.

Di angkringan, Husen bertemu dengan Imam, pemilik angkringan.

Ia lalu mengajak Imam untuk bersenang-senang.

Husen pun juga mengatakan kepada Imam apa yang telah ia lakukan kepada Irwan.

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Baca juga: 5 Kasus Mayat Dicor di Indonesia: Ada Motifnya Balas Dendam hingga Korban Ayah dari Pelaku Sendiri

Korban di Cor

Pada hari Jumat menjelang subuh, setelah bersenang-senang dengan Imam, Husen pun mempersiapkan pengecoran tubuh Irwan.

Pasir dan semen yang ia gunakan untuk mengecor mayat Irwan diambil dari rumah bosnya itu.

Husen pun memilih tempat di lorong samping toko karena tidak banyak orang yang mengakses tempat itu.

"Soalnya sana kan jarang ada yang akses ke samping situ, karena sempit kecuali saya."

"Nah di situ kemudian ditimbun iya, selang satu harian (dicor)," ujar Husen.

Adapun kepala dan lengan korban tak ikut ditanam karena lubang yang dibuat Husen sempit.

"Ya karena udah di karung jadi cuman dilumurin semen sama pasirnya saja, soalnya nggak cukup nggak muat itu lubangnya (untuk mengecor kepala korban)."

"Setelah dicor saya keluar, buang karpet, tas sama barang bukti yang lain. Ada karpet karpet, tempat korban tidur, tas," kata Husen.

Uang hasil dagangan milik korban pun raub dibawa kabur Husen untuk modal bersenang-senang.

"Ada Rp 7 juta, saya gunakan untuk senang-senang seperti buat makan, rokok dan hari Sabtu nyari cewek," ungkap Husen.

Dikatakan Husen yang telah membunuh Irwan, ia merasa puas dan lega.

"Saya puas, saya lega," ujar Husen.

Balik ke Banjarnegara

Pada hari Sabtu (6/5/2023) malam, Husen menitipkan kunci toko kepada Yuliati, karyawan lain Irwan.

"Saya pamit, saya pulang dulu ke Banjarnegara."

"Sabtu meninggalkan toko dari Semarang langsung ke Banjarnegara, melalui Temanggung, Wonosobo naik motor milik korban lalu ke rumah temen bernama Ferry," ujar Husen.

Ancaman 20 Tahun Penjara

Husen akan dijerat dengan pasal KUHP pasal 340 pembunuhan berencana, di mana disebutkan dalam pasal itu ancaman hukumnya hukuman 20 tahun penjara.

Sementara itu, Imam statusnya saat ini sebagai saksi.

Kendati demikian, pihak kepolisian akan mendalami kesaksian Imam.

Imam uga terancam pasal mengetahui tindak pidana tapi tidak melaporkan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini