TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan dengan cara dimutilasi dan dicor di Semarang mengaku puas telah melampiaskan dendam pada bosnya sendiri, Irwan Hutagalung.
Dikatakan Muhammad Husen (28), yang tak lain adalah pekerja di tempat isi ulang air galon itu, ia merasa puas dan lega setelah membunuh Irwan.
"Saya puas, saya lega," ujar Husen dikutip dari Kompas Tv.
Husen nekat melakukan pembunuhan karena dilatarbelakangi oleh rasa sakit hatinya kepada Irwan.
Husen mengaku sering dipukuli dan dimarahi oleh bosnya itu karena dianggap sering melakukan kesalahan.
Ia lalu sakit hati dan berniat ini menghabisi nyawa korban.
Baca juga: Psikolog Turut Berikan Pendapat soal Kasus Mayat yang Dicor di Semarang: Perilakunya Dikuasai Dendam
"Karena setiap ada salah ada kesalahan kecil, pasti dia main tangan, contohnya ada pesanan galon harusnya 15 galon, tapi dia bilang cuman 14 atau 13, begitu saya selesai ngirim, dia langsung marah-marah, dia langsung main tangan," kata Husen.
Ia mengaku sering dipukul Irwan, seperti di bagian mata, pelipis, kepala hingga badan.
"Dalam sebulan itu (selama bulan puasa) saya sering dipukul, itu terjadi pertengahan puasa, (Irwan) memakai tangan kosong," ujar Husen.
Husen yang baru ikut bekerja dengan korban sejak awal bulan puasa itu pun sakit hati.
Mantan pekerja Warmindo ini pun bertekad membunuh Irwan.
"Ya karena saya merasa sakit hati, saya sering dipukuli, sakit hati. Saya kecewa, dia orang baik ternyata aslinya seperti itu," kata Husen.
Korban Dihabisi
Dijelaskan Husen, pembunuhan ini telah direncanakannya sejak Senin (1/5/2023), yakni tiga hari sebelum peristiwa terjadi Kamis (4/5/2023).