News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Politisi Senior PDIP Eva Kusuma Sundari Nyeberang ke Nasdem, Djarot Menyindir: Apa Motivasi Pindah?

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi senior Eva Kusuma Sundari kini menyeberang dari kader PDIP menjadi kader Partai Nasdem dan mendaftar sebagai caleg Nasdem di Pemilu 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior PDIP Eva Kusuma Sundari diam-diam menyeberang partai dan bergabung sebagai kader Partai Nasdem dan menjadi calon legislatif atau caleg di partai pimpinan Surya Paloh tersebut.

Keputusaan Eva Kusuma Sundari menyeberang ke Partai Nasdem tentu saja mengejutkan pejabat teras PDIP.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya membenarkan bahwa Eva K Sundari telah menjadi Bacaleg Partai Nasdem.

Pihakya juga sudah mendaftarkan Eva K Sundari ke KPU sebagai Bakal Caleg. "Eva Sundari masuk (bacaleg Nasdem)," kata Willy kepada wartawan.

Yang menarik, pendaftaran Caleg Eva K Sundari melalui Partai Nasdem ternyata tanpa sepengetahuan pimpinan PDIP.

Hal itu diungkapkan Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Djarot mengatakan Eva Kusuma Sundari bergabung dengan NasDem tanpa adanya komunikasi dengan DPP PDIP. Dia tidak mengetahui alasan tiba-tiba Eks Anggota DPR RI itu berpindah ke NasDem.

"Infonya begitu. Tidak ada komunikasi dengan kita," ujar Djarot saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2023).

Namun begitu, Djarot menyatakan partainya juga sudah bersikap atas keputusan Eva tersebut. Dia bilang, Eva sudah resmi diberikan sanksi berupa pemecatan sebagai kader PDIP.

Baca juga: Eva Kusuma Hijrah ke Nasdem, Susno Duadji Berlabuh ke PKB, Dedi Mulyadi Gerindra, Aura Kasih Golkar

"Secara otomatis dipecat sebagai anggota partai," tukasnya.

Djarot Langsung Menyindir

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat membenarkan salah satu kadernya Eva Kusuma Sundari kini maju menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) dari partai NasDem.

Djarot mengatakan Eva Kusuma Sundari bergabung dengan NasDem tanpa adanya komunikasi dengan DPP PDIP. Dia tidak mengetahui alasan tiba-tiba Eks Anggota DPR RI itu berpindah ke NasDem.

"Infonya begitu. Tidak ada komunikasi dengan kita," ujar Djarot saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Maju Caleg dari NasDem Tanpa Komunikasi, PDIP Pecat Eva Kusuma Sundari Sebagai Anggota Partai

Djarot menyatakan partainya juga sudah bersikap atas keputusan Eva tersebut. Dia bilang, Eva sudah resmi diberikan sanksi berupa pemecatan sebagai kader PDIP.

"Secara otomatis dipecat sebagai anggota partai," tukasnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat saat menutup Pendidikan Kebangsaan dan Pelatihan Dakwah Digital Tahun 2023 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023).  WARTA KOTA/WARTA KOTA/YULIANTO

Sebagai informasi, nama politisi PDIP Eva Kusuma Sundari dikabarkan masuk menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Nasdem untuk Pemilu 2024.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya usai menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Kamis (11/5/2023)

"Eva Sundari masuk (bacaleg Nasdem)," kata Willy kepada wartawan. Willy hanya membenarkan informasi tentang Eva Sundari sampai situ.

Tribunnews sempat mengonfirmasi hal ini langsung kepada Eva Kusuma Sundari, namun ia enggan memberikan komentar.

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menyindir Eva Kusuma Sundari yang tiba-tiba maju menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) dari partai NasDem.

Djarot mengatakan partainya tidak mengetahui alasan Eva Kusuma hengkang ke NasDem. Apalagi, keputusan itu diambil tanpa pemberitahuan ke DPP PDIP.

Namun begitu, Djarot menyampaikan keluarnya Eva sebagai bagian dari proses seleksi kader Soekarno yang loyal sengan PDIP.

"Saya tidak tahu (alasan Eva pindah NasDem). Yang jelas, keluarnya yang bersangkutan sebagai bagian dari proses kristalisasi kader nasionalis Soekarno," ujar Djarot saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2023).

Dia menyatakan kader-kader yang tidak memiliki kesabaran akan keluar dengan sendirinya. Dia pun tidak masalah dengan keputusan para kadernya tersebut.

"Mereka yang tidak memiliki kesadaran dan kesabaran revolusioner akan secara otomatis keluar dengan sendirinya dari partai," tukasnya.

Laporan reporter Desy Selviany/Igman Ibrahim 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini