TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PKB, Lukman Edy, menilai terburu-buru pemberian rekomendasi nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden oleh Musyawarah Rakyat (Musra).
Menurut dia, pemberian rekomendasi nama-nama capres dan cawapres itu mengabaikan proses yang dilakukan oleh partai politik.
"Kita dengar pidato Pak Jokowi, menegaskan jangan grasa-grusu, jangan buru-buru. Karena sesuai konstitusi, prosesnya melalui parpol. Pak Jokowi sangat menghormati itu," ujar Lukman Edy melalui keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).
Dia mensinyalir pesan Presiden Jokowi itu menandakan hasil di Musra tak membuat nyaman.
Sebab, kata dia, di satu sisi Jokowi juga sudah merancang peralihan kekuasaan yang berkesinambungan.
"Pak Jokowi beberapa kali mengumpulkan para Ketum parpol, itu dalam rangka memastikan adanya kesinambungan kepemimpinan. Pak Jokowi sangat ingin suksesi berlangsung soft dan sesuai mekanisme, yakni melalui parpol. Ada kekuatiran dari Pak Jokowi, hasil Musra bisa menggangu apa yang saat ini telah beliau lakukan," tuturnya.
Lukman Edy juga menyoroti soal nama-nama yang menjadi rekomendasi Musra, khususnya pada posisi cawapres.
Tersingkirnya nama Menteri BUMN Erick Thohir, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menjadi pertanyaan yang besar.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Tanam Mangrove Bersama Usai Bicara Kriteria Capres di Musra, Ini Kata Pengamat
Begitu juga dengan munculnya nama Ketua KADIN Arsyad Rasyid, yang tiba-tiba saja mengapung padahal selama ini tidak pernah disebut-sebut oleh lembaga survey.
"Membingungkan dan mengagetkan, nama Erick tidak masuk. Padahal dalam survey manapun selalu masuk cawapres potensial. Dan jangan lupa posisi Erick sebagai salah satu 'Jokowi's men'. Rasanya sulit diterima akal, kalau tidak jadi pertimbanhan para relawan," terangnya.
"Dan Arsyad tiba-tiba berada dalam list, itu juga membingungkan. Kan selama ini tidak disebut-sebut namanya, tidak ada juga di survey-survey. Apakah mungkin Musra menangkap dan menyerap sesuatu yang tersembunyi, bisa juga sih," pungkas Lukman.