Dialah yang selalu menerima Mustofa di pos penjagaan dan resepsionis di Lobi kantor MUI.
"Dia selalu cari Pak Kiai, ketua MUI dan selalu memaksa pengurus MUI baca suratnya."
Mustafa dilaporkan meninggal dunia setelah insiden itu. Bukan tertembak aparat melainkan, shock akibat asma yang dideritanya.
Syahrul menceritakan, keajaiban di insiden berdarah kantor MUI.
Keponakannya yang satpam terluka di dada terkena peluru air soft gun, tapi rompinya tak tembus dan tidak ada bocoran peluru.
Sementara si wanita staf respaioni, tak ada bekas peluru di baju namun terluka di dada.
"Ini mukjizat haji mungkin Pak, saya yamg diincer si Mustafa gila Nabi itu, justru urus dokumen haji saat kejadian," ujar Syahrul, yang kini dipercaya mengkoordinir dua satpam muda di Kantor MUI.
Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam di kantor pusat MUI di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) menyebut surat sebagaimana dilaporkan sejumlah media, si pelaku meminta Ketua MUI untuk menerima klaimnya sebagai "orang yang diutus" dan mempersatukan umat Islam.
Pelaku disebut sudah beberapa kali bolak-balik ke kantor MUI dan meminta untuk bertemu Ketua MUI.
Menurut Syahrul, Insiden Selasa (2/5/2023) adalah kedatangan Mustofa yang ketiga kali ke kantor MUI.
Di momen itu, jam tugas Syahrul dialihkan ke satpam lain, yang masih keponakannya di kampung Betawi belakang kantor MUI, Manggarai.
Syahrul adalah Anak Betawi asli. Dia lahir dan besar di Manggarai. Karier satpam-nya di kantor MUI dimulai dari jadi juru parkir.
Berbekal ijazah SMP, Dia diajak paman dari ayahnya ikut bantu-bantu jadi OB, juru parkir di kantor MUI, akhir dekade 1990-an.
Kisah awal Syahrul lolos jadi petugas haji, juga jauh dari mimpinya.
Di awal Februari 2022, kepala sekretariat Kantor MUI, tiba-tiba datang meminta identias-nya.