TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak perlu dilakukan.
Sebab menurut Desmond, PDIP telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024. Sementara Gerindra telah menetapkan Prabowo.
Dia meyakini jika Gubernur Jawa Tengah itu tak mungkin bersedia untuk menjadi cawapres Prabowo.
"Kan pertanyaannya Megawati sudah mengumumkan Ganjar ya, mana mungkin Ganjar mau jadi wakil Prabowo. Sementara Prabowo sudah ditetapkan oleh partai sebagai calon presiden," ujar Desmond.
Desmond menegaskan pertemuan Prabowo dan Megawati bisa saja dilakukan sepanjang Ganjar mau jadi cawapres Prabowo.
"Ketemu untuk apa? Kecuali Ganjar mau jadi wakilnya Pak Prabowo. Ah itu ada semacam pertemuan, kalau enggak ada, capek aja gitu loh," ucapnya.
Terkait rencana pertemuan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai komunikasi di berbagai multilevel.
"Ya sebenarnya berbagai komunikasi dilakukan multilevel, multi approach," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).
Hasto berpendapat komunikasi sesama pimpinan partai politik (parpol) perlu dilakukan demi kepentingan nasional.
"Komunikasi secara intens dilakukan dengan sangat baik, karena ini berkaitan dengan kepentingan nasional kita, berkaitan dengan capres dan cawapres, masa depan Republik Indonesia," ujarnya.
Karenanya, dia menegaskan segala sesuatu harus dipertimbangkan secara matang.
Menurut Hasto, Megawati juga intens komunikasi dengan pimpinan parpol pendukung Pemerintah Presiden Jokowi.
Baca juga: PDIP Respons Rencana Prabowo Subianto Bertemu Megawati
"Yang jelas Ibu Mega dengan seluruh pimpinan partai politik yang tergabung di dalam pemerintahan Bapak Presiden Jokowi-K. H. Ma'ruf Amin terus melakukan komunikasi yang intens," ungkapnya.