Mengenai cara kegiatannya, bisa dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Bisa dengan menggunakan media sosial, bisa juga dikemas atau dielaborasikan dalam event creative bernuansa budaya, dan bisa juga dengan metode word of mouth (WOM).
Lebih lanjut Rossa Pandjaitan menjelaskan, pendekatan ini dinilai mampu membangun interpretasi dan imajinasi wisatawan akan sebuah objek wisata, juga dapat membuat wisatawan menelisik lebih dalam mengenai cerita dibaliknya.
Selain itu, dapat juga meningkatkan awareness dan experience wisatawan akan suatu destinasi wisata, sehingga termotivasi untuk datang berwisata.
Baca juga: UNWTO: Sektor Pariwisata Dunia Sudah Kembali ke Jalur Pemulihan Penuh
"Bila kunjungan wisatawan meningkat pada suatu destinasi pariwisata, tentunya semua usaha yang mengiringinya, seperti jasa akomodasi perhotelan, usaha kuliner seperti cafe dan restoran, usaha jasa perjalanan (travel agent), maupun penjualan souvenir dan oleh-oleh, pastinya ikut menuai keuntungan," ujarnya.
Itulah sebabnya, semestinya pendekatan storynomics tourism ini juga sudah dikenal dan diadopsi oleh SMK Pariwisata, sebagai lembaga pendidikan yang siap menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pariwisata.
Apalagi oleh siswa dari jurusan Tata Boga, yang akan ikut serta mendukung subsektor kuliner Indonesia atau penyedia makanan dan minuman yang merupakan bagian dari amenitas yang dapat menjadi ikon kepariwisataan suatu daerah.
Adapun alasan dipilihnya media sosial, menurut Rossa Pandjaitan, media sosial sekarang banyak digunakan sebagai cara tercepat untuk mencari tahu tentang berita dan peristiwa terkini.
Bahkan 50 persen pengguna internet mengatakan, mereka menerima berita terbaru di media sosial sebelum masuk ke saluran media tradisional seperti TV dan radio.
Selain itu, menurut data hasil riset Hootsuite tahun 2022, dari total populasi atau jumlah penduduk Indonesia (277,7 juta), diketahui jumlah perangkat mobile yang terhubung ada sebanyak 370,1 juta, dan pengguna internet ada sekitar 204,7 juta, sedangkan pengguna media sosial aktif ada sekitar 191,4 juta.