Ia yang merasa khawatir kemudian mengecek rumah ibunya tersebut pada Kamis malam.
Saat akan masuk ke rumah, pintu rumah terkunci dan lampu dalam kondisi mati.
Setelah beberapa kali diketuk, tak jawaban dari dalam rumah.
Karena curiga, ia memanggil Johana (42), pembantu di Rumah Aspirasi Bambang Hermanto.
Keduanya kemudian membuka paksa jendela rumah tersebut.
Saat ditemukan Casinih dalam kondisi tangan dan kaki terikat kain, mulut dilakban, serta kepala ditutup kain.
Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka memar di wajah serta patah tulang di bagian dada dan iga.
Diduga korban dibekap dan ditekan di bagian dada sehingga kekurangan oksigen.
Baca juga: Kronologis dan Motif Ibu Anggota DPR RI Dibunuh ART di Indramayu, Pelaku Baru Kerja 2 Bulan
Tangis Keluarga Pecah Iringi Kepergian
Bambang Hermanto menangis saat menggotong keranda berisikan jenazah ibundanya, Jumat (26/5/2023).
Ia bahkan berada di barisan terdepan.
Raut wajah kesedihan nampak jelas dari politikus Partai Golkar tersebut.
Sebelumnya, tangis Bambang Hermanto pecah saat jenazah ibundanya tiba di rumah duka seusai proses autopsi di RS Bhayangkara Losarang.
Air mata itu terus mengalir bahkan saat keluarga dan tamu yang hadir mensalatkan jenazah.
Derai air mata Bambang bahkan semakin mengalir deras ketika ia melihat wajah ibundanya untuk terakhir kali yang sudah terbalut kain kafan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJabar.id/Handhika Rahman)