Kepala Negara, lanjut Mahfud, juga mengatakan ingin mendengar apa langkah yang telah diambil eh satgas tersebut dalam satu bulan ini.
Karena selama ini, kata Mahfud, Presiden tidak mendengar langkah yang dilakukan Satgas yang telah dibentuk sebelumnya dalam menangani TPPO.
"Teriakan dunia internasional sampai di Labuan Bajo, pemimpin-pemimpin negara ASEAN itu berteriak tentang perdagangan manusia. TPPO ini. Ada yang merasa negaranya menjadi sasaran. Ada yang merasa negaranya menjadi tempat transit lalu tidak bisa memvalidasi ekspor, macam-macam," kata Mahfud.
"Lalu, ayo Indonesia mempelopori. Saya bilang ke Presiden, Pak ini Keputusan KTT ASEAN lho, Indonesia Ketuanya. Ketuanya Pak Jokowi, saya Ketua Pilar Polkamnya. Dan tidak ada perkembangan yang berarti. Ya sudah. Saya bilang kemarin, tadi pagi dipanggil semua," kata Mahfud.
Dalam forum itu, ia pun memberikan sinyal kepada Sesmenko Polhukam Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dan Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Kemenko Polhukam Sugeng Purnomo untuk segera bekerja.
'Jadi, Pak Sesmen, Pak Sugeng, ada kerjaan mulai besok. Perintah presiden sudah diumumkan tadi untuk operasi TPPO. Mungkin besok akan beredar lebih luas lagi," kata Mahfud.